
Inarno jadi Bos Pasar Modal OJK, Siapa yang Jadi Bos BEI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sudah menetapkan Ketua dan Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terpilih. Mahendra Siregar ditetapkan sebagai ketua setelah melewati Fit & Proper Test selama dua hari berturut-turut.
Selain itu, DPR juga menetapkan Inarno Djajadi sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Sementara itu, Inarno saat ini masih aktif sebagai direktur utama Bursa Efek Indonesia (BEI).
Masa jabatan Inarno sebagai direktur utama akan berakhir pada 29 Juni 2022, pada saat pelaksanaan Rapat Umum Pemeganga Saham (RUPS).
Sementara itu, masa jabatan Anggota DK OJK periode 2017-2022 akan segera berakhir pada tanggal 20 Juli 2022. Artinya proses penunjukkan jajaran direksi baru BEI masih akan dilakukan DK-OJK lama.
Lalu siapa saja kandidat yang akan menjadi pengganti Inarno sebagai dirut BEI? Hingga saat ini ada 5 paket yang diusulkan pelaku pasar untuk mengikuti proses seleksi jajaran direksi BEI periode 2022-2026.
Adapun nama-nama calon paket direksi BEI:
Paket 1
- Direktur Utama: Laksono Widodo (Direktur Perdagangan & Pengaturan AB BEI)
- Direktur Penilaian Perusahaan: I Gede Nyoman Yetna (Direktur Penilaia Perusahaan BEI)
- Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: Heru Handayanto (Direktur Mandiri Sekuritas)
- Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Kristian S Manullang (Direktur Pengawasan Transaksi & Kepatuhan BEI)
- Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Irmawati Amran (Kepala Divisi Inkubasi Bisnis BEI)
- Direktur Pengembangan: Rudi Utomo (Direktur Utama Aldiracita Sekuritas Indonesia)
- Direktur Keuangan & SDM: Risa Effennita Rustam (Direktur Keuangan & SDM BEI)
Paket 2
- Direktur Utama: Adiyasa (Direktur Utama OCBC Sekuritas Indonesia)
- Direktur Penilaian Perusahaan: Akhabani (Presiden Direktur Reliance Manajer Investasi)
- Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: John Tambunan (Ex Direktur Citigroup Sekuritas Indonesia)
- Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Sriwijaya Rauf (Senior Vice President BRI-Danareksa Sekuritas)
- Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Sunandar (Direktur Utama KPEI)
- Direktur Pengembangan: Zaki Mubarak (Direktur Elit Sukses Sekuritas)
- Direktur Keuangan & SDM: Susy Meilina (Direktur Utama MNC Sekuritas)
Paket 3
- Direktur Utama: Orias Petrus Moedak (Ex CEO MIND ID)
- Direktur Penilaian Perusahaan: Heryadi Indrakusuma (Direktur Star Asset Management)
- Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: Pande Made AA (Kadiv Pengaturan & Pemantauan BEI)
- Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Bagus Abimanyu Lulu (Direktur Utama Reliance Sekuritas Indonesia)
- Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Abdul Munim (Kepala Divisi Pengembangan TI BEI)
- Direktur Pengembangan: Jeffrey Hendrik (Direktur Utama Phintraco Sekuritas)
- Direktur Keuangan & SDM: Irwan Abdalloh (Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI)
Paket 4
- Direktur Utama: Saidu Solihin (Ex Direktur Danareksa Sekuritas)
- Direktur Penilaian Perusahaan: Julius Sihombing (Direktur Bina Artha Sekuritas)
- Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: Hendy Salim (Direktur RHB Sekuritas)
- Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Yulianto Aji Sadono (Sekretaris Perusahaan BEI)
- Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Mas Mokhamad Sudarmaji (Direktur DBS Vickers Sekuritas)
- Direktur Pengembangan: R Haidir Musa (Kadiv Pengelolaan Strategi Perusahaan BEI)
- Direktur Keuangan & SDM: Herry Siswanto (Ex Kepala Pusat InTek Kemenkeu)
Paket 5
- Direktur Utama: Iman Rachman (Direktur Pertamina)
- Direktur Penilaian Perusahaan: Santi Suryandari (Ex Direktur BRI-Danareksa Sekuritas)
- Direktur Perdagangan & Pengaturan AB: Yoyok Isharsaya (Direktur Utama Penilai Harga Efek Indonesia)
- Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan: Irvan Susandy (Kadiv Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI)
- Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Resiko: Mohammad Mukhlis (Direktur Pefindo Biro Kredit)
- Direktur Pengembangan: Salyadi (Direktur Utama Pefindo)
- Direktur Keuangan & SDM: Mety Yusantiati (Direktur Utama TICMI)
(hps/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Broker Dihapus, Begini Suara Investor Ritel?