
Jadi Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK, Siapa Inarno Djajadi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memiliki Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal baru yaitu Inarno Djajadi. Hal ini terjadi pasca Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melalui Komisi XI merampungkan uji kelayakan dan kepatutan atau Fit & Proper Test calon Dewan Komisioner OJK, Kamis (7/4/2022).
"Telah disepakati secara mufakat Dewan Komisioner OJK periode 2022-2027," kata Ketua Komisi XI DPR RI Kahar Muzakir.
Mengutip berbagai sumber, Inarno Djajadi adalah Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia yang menjabat sejak 29 Juni 2018 - sekarang. Dia sudah berkarir di bidang pasar modal sejak 1991.
Laman resmi BEI menyebut, Inarno sempat menjadi Treasury Officer di PT Aspac Uppindo Sekuritas (1989-1991), Direktur PT Aspac Uppindo Sekuritas (1991-1997), Direktur PT Mitra Duta Sekuritas (1997-1999), Direktur PT Widari Sekuritas (1999-1999), dan Direktur Utama PT Madani Sekuritas (2000-2003).
Kemudian, dia pernah menjadi Direktur Utama dan Komisaris serta Komisaris Utama PT KPEI pada 2003 - 2016, Komisaris Utama PT Maybank Kim Eng Securities (2013-2014), Komisaris Utama PT CIMB Niaga Securities (2014-2017), serta Komisaris BEI (2017-2018).
Pria kelahiran Yogyakarta, 31 Desember 1962 ini meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 1981 silam.
Dia pernah menjadi anggota Ikatan Pialang Efek Indonesia (IPEI) (1992-1994), anggota Dewan Pengawas Profesi Pasar Modal Indonesia (2017-2020), dan saat ini menjabat sebagai Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jakarta Raya (ISEI Jaya) sejak 2020.
Saat fit and proper test di depan DPR, Inarno menyampaikan sejumlah tantangan pengembangan pasar modal dan rencana strategis 2022-2027 seandainya dia terpilih nanti sebagai DK OJK Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal.
"Tantangan pengembangan pasar modal, tantangan jangka pendek, upaya exit policy sebagai rangkaian pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
Sedangkan tantangan jangka menengah dan panjang di OJK secara umum, pertama adalah rendahnya literasi keuangan nasional, khususnya pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa di bidang pasar modal.
"Pasar modal untuk literasinya masih di bawah perbankan, sektor-sektor yang lain, inklusinya masih lebih rendah dari sektor lain, ini challenge ke depan," jelasnya.
Untuk meningkatkan edukasi dan literasi keuangan masyarakat, saat ini sudah ada 9 kantor regional OJK, 37 kantor OJK, sedangkan BEI sudah punya 30 kantor perwakilan dan 629 galeri investasi di berbagai kampus di Indonesia.
Kedua, rendahnya tingkat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Ketiga, belum optimalnya peran pembiayaan dari pasar modal.
Keempat, kurangnya jangkauan produk dan layanan sektor jasa keuangan khususnya di UMKM. Kelima, masih lambatnya respons kebijakan atas fenomena
perkembangan ekonomi digital maupun ekonomi hijau.
Untuk menghadapi sejumlah tantangan tersebut, Inarno menyiapkan sejumlah rencana strategis dalam paparannya yang diberi judul "Building Trust & Optimism".
"Ini perlu 5 pilar dan perlu pondasi yang cukup kuat pondasinya adalah transformasi kelembagaan OJK, adalah peningkatan process, productivity dan governance. Tentu ini perlu juga didukung oleh sinergi dan koordinasi dari kelembagaan," jelasnya.
Selanjutnya, Inarno juga memaparkan sejumlah rencana pengembangan pasar modal 2022-2027:
- Pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien
- Meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau
- Penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice dan market conduct
- Meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan investor
- Memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.
Uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa keuangan (OJK) memasuki hari kedua.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article OJK Catat 162 Kasus Pelanggaran Pasar Modal Sepanjang 2022