Harga Minyak Naik Sih, Tapi Ntar Juga Turun Lagi...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2022 09:34
Suasana Pengisian BBM di SPBU Pertamina, Cimaggis
Foto: Suasana Pengisian BBM di SPBU Pertamina, Cimaggis Jln Raya Bogor (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Sentimen kedua, International Energy Agency (IEA) sepakat untuk mengeluarkan cadangan minyak untuk mengatasi kelangkaan pasokan akibat sanksi terhadap Rusia atas serangan ke Ukraina. Sebagai awalan, negara-negara anggota IEA akan melepas 2 juta barel/hari cadangan minyak selama dua bulan. Total cadangan minyak negara-negara anggota IEA mencapai 1,5 miliar barel.

Sentimen ketiga adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang mengganas di China. Pemerintahan Presiden Xi Jinping dikenal tidak memberi toleransi (zero tolerance) terhadap penyebaran virus corona. Begitu ada kluster penyebaran, langsung karantina wilayah alias lockdown.

Itulah yang sedang terjadi di Shanghai. Pusat bisnis dan keuangan Negeri Panda ini 'digembok' untuk menekan risiko penyebaran virus corona.

"Upaya pengendalian dan pencegahan penyakit di Shanghai memasuki tahap yang sangat sulit dan serius. Kita harus menerapkan kebijakan tanpa keraguan, tanpa pelonggaran," tegas Wu Qianyu, pejabat di dinas kesehatan setempat dalam jumpa pers, seperti diberitakan Reuters.

Ini baru satu kota. Kalau virus corona semakin menyebar luas, maka penerapan lockdown juga akan terjadi di wilayah-wilayah lain.

Masalahnya, China adalah salah satu konsumen minyak terbesar dunia. Bahkan China merupakan importir minyak nomor satu di kolong langit.

Menurut analsis ANZ, Shanghai menyumbang sekitar 4% dari total konsumsi minyak di Negeri Tirai Bambu. Sementara Rystad Energy memperkirakan konsumsi minyak di China bisa berkurang 200.000 barel/hari gara-gara lockdown.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular