Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. Indeks ditutup melemah 0,62% di level 7.104 pada perdagangan Rabu (06/04/22). Asing terpantau melakukan pembelian saham dengan net buy Rp 372 miliar di seluruh pasar kemarin.
Saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp 113 miliar dan Rp 109 miliar.
Di tengah masih mengalirnya aksi beli tersebut, IHSG diperkirakan masih akan terkoreksi hari ini, Kamis (7/4/2022). Meski begitu, investor masih tetap bisa mengambil posisi dengan mempertimbangkan sejumlah kabar pasar yang bermunculan sejak kemarin.
1. Direksi Unilever (UNVR) Jawab Kabar Soal PHK Masal
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) angkat bicara menanggapi kabar terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di tubuh perusahaan.
Mengutip CNN Indonesia, kabar PHK oleh Unilever muncul pasca ratusan buruh melalukan aksi protes atas terjadinya PHK terhadap 161 karyawan.
Massa berseragam biru muda yang mengatasnamakan dirinya Serikat Pekerja PT Unilever tumpah di Jalan Rungkut Industri IV, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Rabu (30/3/2022).
Kabar tersebut ditanggapi UNVR pada Rabu (6/4/2022). Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mengklaim informasi tersebut tidak benar. UNVR menyebut "hanya melakukan penyesuaian" pada unit-unit tertentu di perseroan.
"Terkait dengan pemberitaan yang saat ini beredar, perlu kami tegaskan bahwa Perusahaan dalam hal ini tidak melakukan PHK massal, akan tetapi Perusahaan melakukan penyesuaian pada unit-unit tertentu yang berdampak kepada 161 karyawan di Rungkut yang saat ini masih dalam proses. Adapun, presentase jumlah karyawan yang terdampak terhadap keseluruhan karyawan yang bekerja di pabrik Perusahaan adalah sebesar 4,9%," tulis UNVR.
Perseroan menyebut penyesuaian dilakukan seiring strategi UNVR agar terus bertahan di tengah situasi yang terus berubah dan penuh tantangan, serta agar tetap relevan di masa depan. Hal ini dilakukan seiring transformasi pada end-to-end operasi bisnis perseroan.
UNVR juga mengaku sudah berkomunikasi dengan terbuka oleh para buruh yang terdampak. Komunikasi yang dilakukan antara lain melalui rapat bipartit dengan serikat pekerja yang berlangsung sebanyak dua kali, seluruh karyawan, sosialisasi/townhall, dan komunikasi personal kepada karyawan terdampak.
2. Matahari (LPPF) Usulkan Dividen Rp 500/saham Pada 2022 & 2023
Manajemen emiten ritel fesyen PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) merekomendasikan pembayaran dividen sebesar Rp 500/saham untuk tahun penuh 2022 dan 2023. Sebelumnya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 5 April 2022, pemegang saham menyetujui total dividen final sebesar Rp 350 per saham untuk tahun 2021.
Matahari telah membayarkan dividen interim sebesar Rp 100 per saham pada Desember 2021 dan akan membayarkan dividen final sebesar Rp 250 per saham.
Rencananya dividen final akan dibayarkan pada tanggal 6 Mei 2022. Para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada tanggal 18 April 2022 (recording date) berhak menerima pembayaran dividen.
Selain soal dividen, RUPST juga menyetujui laporan Direksi untuk tahun 2021, yang menyatakan laba bersih Matahari mencapai Rp 913 miliar untuk setahun penuh yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021, dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 873 miliar pada tahun 2020.
Lihat Halaman Berikutnya >>>
3. Mudik Bawa Berkah! Penjualan Mobil Honda Bakal Naik Nih
Kenaikan jumlah penjualan mobil yang dilakukan PT Honda Prospect Motor (HPM) diprediksi akan berlanjut selama pandemi terkendali dan kebijakan pembatasan mobilitas dilonggarkan.
Dampak positif juga bisa dirasakan dari diizinkannya masyarakat melakukan mudik pada Idulfitri 2022.
Pendapat tersebut dikemukakan Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy. Menurut Yusak, penjualan mobil Honda per Februari lalu naik 16% dibandingkan dengan Januari 2022. Kenaikan diperkirakan berlanjut pada Maret dan jelang Idulfitri tiba.
"Berdasarkan data penjualan Honda di bulan Februari lalu, terjadi peningkatan sekitar 16% dibandingkan bulan sebelumnya. Kami masih memonitor penjualan di bulan ini, tetapi kami optimis tren peningkatan penjualan masih akan berlanjut didukung peluncuran model baru dan pameran otomotif yang berlangsung saat ini," kata Yusak kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/4/2022).
Yusak berkata, peningkatan aktivitas masyarakat membuka peluang pemulihan ekonomi terjadi secara lebih besar. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya penjualan mobil yang diproduksi Honda.
"Kondisi pandemi yang mulai terkendali tentu memungkinkan aktivitas masyarakat semakin meningkat, sehingga potensi untuk peningkatan penjualan terjadi karena kebutuhan alat transportasi dan ekonomi yang semakin meningkat," katanya.
HPM menyambut baik kebijakan pemerintah yang mengendalikan pandemi dan menggerakkan ekonomi dalam waktu bersamaan. Menurut Yusak, mobilitas masyarakat yang meningkat, termasuk pada saat musim mudik nanti, akan berdampak pada kinerja perusahaan.
"Semakin meningkatnya mobilitas masyarakat tentu akan berdampak bukan hanya pada permintaan mobil sebagai alat transportasi, tetapi juga pada berbagai sektor lainnya sehingga mampu menggerakkan ekonomi secara lebih luas," ujarnya.
4. ZA Tech Global Jadi Investor Anyar Bank Aladin
PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mengumumkan investor baru yakni, ZA Tech Global Limited (ZA Tech), penyedia teknologi asuransi (InsurTech) di Asia. ZA Tech Global berkomitmen penuh untuk memperkuat ekosistem Aladin Bank.
Aladin Bank dan ZA Tech berkolaborasi untuk memanfaatkan peluang dan menggabungkan tujuan mereka untuk memberikan edukasi dan perencanaan keuangan dengan produk asuransi yang tepat dan terjangkau. Adapun cakupan kemitraan, tidak terbatas hanya pada produk dan teknologi, ZA Tech dan Aladin Bank akan bekerja sama secara erat dalam jangka panjang.
ZA Tech bakal menjadi investor Aladin Bank melalui proses rights issue terakhir yang sedang berlangsung. Didedikasikan untuk menjadi standar baru untuk asuransi digital, ZA Tech, perusahaan Joint Venture antara ZhongAn Technologies International Group Limited (ZA International) dan SoftBank Vision Fund 1, akan fokus pada ekspor produk dan solusi InsurTech mutakhir ke perusahaan asuransi dan platform Internet.
Dyota Marsudi, Presiden Direktur Aladin Bank mengatakan, kerjasama Aladin Bank dengan ZA Tech merupakan wujud nyata dari komitmennya untuk mendukung transformasi digital perusahaan asuransi, mempercepat adopsi InsurTech di Indonesia.
"Aladin Bank senang bisa berkolaborasi dengan ZA Tech. Ini menandakan bahwa semakin banyak pemain besar yang melihat proposisi nilai Aladin Bank dalam memperluas jangkauan keuangan syariah di Indonesia," ungkap Dyota dalam keterangan resmi, Rabu (6/4/2022).
5. Mau Mudik Lebaran, Jasa Marga Bakal Panen Trafik Nih?
Pembatasan mobilitas masyarakat akibat pandemi Covid-19 sejak 2020 ikut menekan pendapatan tol emiten BUMN pengelola jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Setelah tertekan selama 2020, pendapatan tol Jasa Marga kembali ke level pra-pandemi pada tahun lalu.
Menurut laporan keuangan perusahaan, pendapatan tol Jasa Marga mencapai Rp 10,78 triliun pada 2021, naik 23,09% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang 'hanya' Rp 8,76 triliun.
Tidak hanya itu, pendapatan tol JSMR juga telah kembali, atau bahkan sedikit melampaui level pra-pandemi. Sebelumnya, pada 2019, pendapatan tol Jasa Marga tercatat mencapai Rp 10,13 triliun.
Peningkatan pendapatan tol tersebut terjadi seiring meningkatnya pendapatan total Jasa Marga secara tahunan (year on year/yoy) dan juga tumbuhnya laba bersih yang signifikan.
Sepanjang tahun 2021, perseroan memperoleh total pendapatan sebesar Rp 15,17 triliun, naik 10,7% dari Rp 13,70 triliun pada 2020.
6. Goks! Laba Widodo Makmur Unggas Lompat 186,8% Pada 2021
Emiten perunggasan milik pengusaha Tumiyana, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mencetak kinerja yang menggembirakan sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip, Rabu (6/4/2022), laba bersih perusahaan milik mantan bos PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) itu mencapai Rp 209,26 miliar sepanjang 2021, tumbuh 186,8% dibandingkan dengan hanya Rp 72,97 miliar pada 2020.
Naiknya laba bersih turut mendongkrak perolehan laba per saham dasar, dari Rp 10,25 menjadi Rp 16,17. Kinerja laba bersih tersebut ditopang oleh naiknya penjualan. Penjualan bersih tercatat mencapai Rp 3,09 triliun pada 2021, melonjak 168,9% dibandingkan dengan 2020 yang hanya Rp 1,15 triliun.
7. EMTK Kantongi Hak Siar Liga Inggris 2022/2023
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) resmi akan menjadi pemegang hak siar Liga Inggris di Indonesia mulai musim 2022/2023. Status ini membuat tayangan liga inggris nantinya bisa dinikmati pencinta sepak bola dari stasiun televisi dan platform hiburan milik EMTK.
Pengumuman EMTK sebagai pemegang hak siar liga inggris diumumkan langsung Managing Director Vidio Monika Rudijono, Selasa (5/4/2022). Monika berkata, hak siar liga inggris dipegang Emtek Group hingga 2025 mendatang.
"Emtek akan menayangkan English Premier League (EPL), jadi EPL merupakan liga terpopuler dan paling banyak ditonton di dunia," kata Monika, dikutip Rabu (6/4/2022).
Nantinya, tayangan liga inggris bisa dilihat pada saluran televisi SCTV dan O'Channel. Kemudian, siaran langsung juga bisa ditonton melalui platform Vidio.
"Total 380 pertandingan bisa disaksikan di Vidio kapanpun dan dimana saja hanya. Jadi Vidio ini home of sport. Kehadiran EPL membuat Vidio menjadi platform OTT dengan tayangan olahraga terbaik dan terlengkap. Kami sekarang sudah menjadi platform OTT No 1 di Indonesia," ujarnya.
8. Gara-Gara Ini Rugi APLN Bengkak Jadi Rp 650,36 M Pada 2021
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) membukukan rugi bersih yang membengkak 375,4% menjadi Rp 650,36 miliar pada 2021, dari sebelumnya hanya Rp 136,79 miliar pada 2020.
Seperti dikutip dari laporan keuangan, Rabu (6/4/2022), rugi per saham dasar juga membengkak dari Rp 6,17 menjadi Rp 28,65.
Hal itu terjadi seiring turunnya perolehan penjualan dan pendapatan usaha perseroan sebesar 14,1% dari Rp 4,956 triliun pada 2020 menjadi Rp 4,256 triliun pada 2021.
Beban pokok penjualan dan beban langsung juga tercatat meningkat dari Rp 2,755 triliun pada 2020, naik 2,6% menjadi Rp 2,826 triliun sepanjang 2021.
Perseroan juga diketahui menderita kenaikan beban bunga dan biaya keuangan yang membengkak menjadi Rp 1 triliun pada 2021, meningkat 13,3% dari Rp 883,19 miliar pada 2020.
Total aset tercatat turun per 31 Desember 2021 menjadi sebesar Rp 29,6 triliun, dibandingkan dengan Rp 30,39 triliun per 31 Desember 2020.