
Ini Sederet Kebobrokan Industri Asuransi Dalam Negeri!

Jakarta, CNBC Indonesia - Fauzi Ichsan, Calon Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK-OJK) menyebut, butuh transformasi besar-besaran dalam industri asuransi dalam negeri.
Kebutuhan itu menyusul rumitnya silang sengkarut dalam industri tersebut. "Terutama, perlunya penyelesaian kasus high profile seperti Jiwasraya, Bumiputera dan lain-lain," ujar Fauzi yang saat ini masih menjabat sebagai Komisaris Independen Indonesia Financial Group (IFG), Rabu (6/4/2022).
Dalam kegiatan fit and proper test bersama Komisi XI DPR RI, Fauzi mengungkapkan sejumlah kebobrokan yang menjadi sumber masalah perusahaan asuransi yang gagal. Soal pilihan investasi saham misalnya.
Tak jarang, pilihan sahamnya menyasar saham yang tidak likuid sehingga harganya mudah dimanipulasi. "Mudah dimanipulasi melalui insider trading," imbuh Fauzi.
Pencatatan aset yang berdasarkan nilai buku juga menjadi sumber masalah. Bahkan, harganya merupakan harga akal-akalan atawa artifisial dan bukan berdasarkan harga pasar.
Kemudian, soal model bisnis. Menurut Fauzi, penggalangan dana dengan menjual produk liabilitas jangka apnjang dengan jaminan bunga yang tinggi, di kisaran 8%-9% merupakan model bisnis yang salah. Terlebih, jaminan bunga itu lebih tinggi dari ombal hasil Surat Berharga Negara (SBN).
Harga premi juga menjadi sumber kesalahan lain, di mana premi yang dibayar pemegang polis hanya dibayar sekali, namun untuk menjamin risiko yang sifatnya multi-tahunan, dengan risiko klaim yang besar. "Cadangan premi, beban klaim dan estimasi klaim yang terlalu rendah," imbuhnya.
Belum berhenti sampai di situ. Penyelewengan berskala besar masih terus terjadi. Penyelewengan ini dilakukan melalui broker asuransi dan agen. Nilainya bahkan cukup signifikan, bisa mencapai ratusan miliar setiap tahun.
Adanya manipulasi harga saham melalui reksa dana demi menutup kerugian investasi perusahaan asuransi juga merupakan hal yang perlu diperbaiki.
"Diperlukan juga penyelesaian masalah unitlink untuk melindungi konsumen," pungkas Fauzi.
(dhf/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ramai Bursa Calon DK OJK, Ini Kandidat Bisikan Pelaku Pasar
