Taipan Batu Bara RI Makin Tajir, Saat Harga Energi Mencekik

Tim Riset, CNBC Indonesia
Rabu, 06/04/2022 11:55 WIB
Foto: REUTERS/Shohei Miyano

Jakarta, CNBC Indonesia - Batubara merupakan salah satu komoditas vital bagi Indonesia, tidak hanya menyumbang devisa melalui pajak dan royalti yang dibayarkan ke negara, batu bara juga memiliki peran penting dalam elektrifikasi nasional dan masih merupakan sember energi utama dengan biaya rendah.

Meski mampu meningkatkan devisa secara instan, kenaikan harga komoditas batu bara turut juga memberi dampak negatif bagi industri yang memanfaatkan batu bara sebagai sumber energi, beberapa di antanya termasuk industri semen, listrik dan tekstil.

Tahun lalu, Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) menyebutkan industri tekstil merasakan 2 kali pukulan imbas lonjakan harga batu bara, dengan salah satunya adalah akibat biaya pembangkit untuk supply listrik ke mesin tekstil membengkak.


Dipicu oleh lonjakan permintaan listrik berbiaya rendah, selama setahun terakhir harga batu bara telah mengalami penguatan signifikan dan bahkan awal bulan lalu, beberapa hari setelah Rusia menginvasi Ukraina, batu bara mampu mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa di level US$ 446 per ton.

Walaupun saat ini perlahan mulai kembali turun, harga batu bara pada perdagangan Selasa (5/4/2022) kemarin untuk kontrak Mei ditutup di US$ 280/ton, yang mana ini merupakan rekor harga tertinggi sepanjang tahun lalu. Hingga perdagangan hari ini, dalam setahun terakhir harga batu bara dunia telah meroket naik lebih dari 200%.

Sementara itu dari dalam negeri Harga Batubara Acuan (HBA) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) juga mengalami kenaikan signifikan, sejak Maret tahun lalu tercatat HBA hanya dua kali harganya turun. Bahkan untuk bulan ini HBA mencetak rekor tertinggi di harga US$ 288,40 per ton atau melejit 41,5% dari bulan lalu.

Sebagai catatan April tahun lalu HBA berada di harga US$ 86,68 per ton, artinya dalam setahun harga acuan batu bara telah melonjak 233%!

Kenaikan harga komoditas ini tentu akan berimplikasi positif pada kinerja emiten pertambangan batu bara. Reli panjang penguatan harga batu bara telah tercermin pada laporan keuangan emiten batu bara nasional yang ramai-ramai membukukan peningkatan pendapatan dan kinerja laba yang fantastis.

Berikut TIM RISET CNBC INDONESIA coba merangkum beberapa pihak yang diuntungkan dari kenaikan harga batu bara dunia.


(fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Alasan Produsen Batu Bara Ramai-Ramai Incar Bisnis LNG & EBT

Pages