Produksi Tembaga Menyusut, Investor Panen Cuan

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
05 April 2022 13:49
FILE PHOTO: Trucks are parked at the open-pit mine of PT Freeport's Grasberg copper and gold mine complex near Timika, in the eastern region of Papua, Indonesia on September 19, 2015 in this file photo taken by Antara Foto.   REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara FotoATTENTION EDITORS - THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY. IT IS DISTRIBUTED, EXACTLY AS RECEIVED BY REUTERS, AS A SERVICE TO CLIENTS. FOR EDITORIAL USE ONLY. NOT FOR SALE FOR MARKETING OR ADVERTISING CAMPAIGNS MANDATORY CREDIT. INDONESIA OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN INDONESIA./File Photo
Foto: Truk diparkir di tambang terbuka kompleks tambang tembaga dan emas Grasberg PT Freeport dekat Timika, di wilayah timur Papua, Indonesia (19/9/2015). (REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau menguat pada perdagangan siang hari ini setelah produksi Cile pada Februari jatuh.

Pada Selasa (5/4/2022) pukul 13:00 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 10.513,5/ton, naik 0,43% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Hasil tambang Cile turun 7,5% month-on-month (mom) menjadi 394.700 ton pada bulan Februari 2022, dalam laporan Komisi Tembaga Cile, Senin (4/4/2022). Turunnya produksi tembaga di Cile disebabkan oleh beberapa tambang yang menurun kinerja outputnya. Produksi dari Escondida, deposit tembaga terbesar di dunia anjlok 14,3% dari tahun sebelumnya pada periode yang sama menjadi 69.900 ton.

Sementara produksi dari Collahuasi, milik Glencore dan Anglo American, pun anjlok 11,2% menjadi 46.900 ton.

Cile adalah produsen tembaga terbesar di dunia. Menurut USGS, produksi tambang tembaga Cile pada tahun 2021 sebesar 5,6 juta ton setara dengan 26,7% total produksi dunia. Sehingga, produksi tambang yang turun akan mempengaruhi pasokan global.

Namun, laju tembaga hari ini tertahan oleh kebijakan lockdown oleh China, konsumen utama tembaga dunia. China melaporkan ada 13.287 kasus Covid-19 baru yang terdata per Sabtu (2/4/2022) waktu setempat.MelansirReuters, Minggu (3/4/2022), penambahan kasus Covid-19 baru di China banyak berasal dari Timur Laut Provinsi Jilin.

Penambahan kasus baru Covid-19 yang signifikan membuat beberapa kota di China kembali memberlakukan kebijakan lockdown. Salah satu kota yang melakukan kebijakan ini adalah Shanghai. Kota pusat bisnis di China ini bahkan sudah memberlakukan kebijakan tes antigen massal mulai Minggu ini.

China adalah konsumen tembaga olahan terbesardi dunia dengan mengonsumsi 54% dari total volume konsumsi tembaga dunia, melansir data Statista. Sehingga permintaan dari China bisa memberi pengaruh terhadap laju harga tembaga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf Investor, Harga Tembaga Minggu Ini Suram...

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular