
7 Kabar Ini Wajib Dibaca Sebelum Anda Cari Cuan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup positif pada perdagangan Senin (4/4/2022) awal pekan ini, setelah sempat terkoreksi pada perdagangan sesi I.
Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,53% ke level 7.116,218. Level penutupan perdagangan sesi II kemarin pun menjadi level tertinggi baru (all time high) IHSG.
Nilai transaksi kemarin mencapai sekitar Rp 11,5 triliun. Investor asing pun hingga kemarin masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 553,77 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 394,69 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 159,07 miliar di pasar tunai dan negosiasi.
Cermati kabar pasar serta kabar emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (5/4/2022):
1. Mantul! Debut Perdagangan, Saham WIR ASIA (WIRG) Lompat 34,5%
Harga saham perusahaan penyedia dunia metaverse, PT WIR ASIA Tbk (WIRG), berhasil naik hingga menyentuh level auto reject atas (ARA) pada debut perdagangan sahamnya hari ini, Senin (4/4/2022).
Berdasarkan data perdagangan, pada pukul 09.32 WIB, harga saham WIRG lompat 34,52% mencapai Rp 226 per saham. Volume perdagangan mencapai 6,03 miliar saham dan nilai transaksi sebesar Rp 1,36 miliar. Market cap mencapai sebesar Rp 2,69 triliun.
PT WIR ASIA Tbk atau dikenal dengan WIR Group resmi mencatatkan saham di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini dengan kode saham WIRG.
Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO), WIR Group melepas 2,33 miliar saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO serta 233,7 juta saham tambahan karena terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat.
Harga saham perdana ditetapkan Rp 168 per saham sehingga total dana yang diperoleh mencapai Rp 431,9 miliar.
2. Emiten Eddy Sariaatmadja Ini Cetak Laba Rp 1,35 T Pada 2021
Emiten media milik Eddy Kusnadi Sariaatmadja, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mencatat kenaikan laba bersih hingga 17,3% secara tahunan pada 2021 lalu.
Laba bersih emiten media Grup Emtek ini naik dari posisi Rp 1,148 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,347 triliun pada 2021.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dikutip Senin (4/4/2022), diketahui kenaikan laba SCMA ditopang tumbuhnya pendapatan bersih perseroan.
Sepanjang 2021, pendapatan neto SCMA tumbuh 16,25% secara tahunan dari Rp 5,101 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,930 triliun per akhir 2021.
Pendapatan SCMA banyak bersumber dari pemasukan iklan yakni Rp 6,437 triliun dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 736,49 miliar. Kedua pos pendapatan ini nilainya tumbuh dari posisi setahun sebelumnya.
Namun, terdapat potongan penjualan sebesar Rp 1,243 triliun pada 2021, yang juga tumbuh dari Rp 1,110 triliun pada 2020.
Pada saat yang sama, nilai aset perseroan tumbuh 46,51% dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Aset perseroan nilainya mencapai Rp 9,913 triliun per akhir 2021 dibandingkan dengan posisi pada 2020 yakni Rp 6,766 triliun.
3. Laba Emiten CPO Pendatang Baru Ini Meroket 162,7% Pada 2021
Emiten CPO PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih dari Rp 4,203 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,883 triliun pada 2021 atau setara 40%.
Laba yang diatribusikan kepada entitas induk juga meningkat dari Rp 410 miliar pada 2020 menjadi Rp 1,08 triliun pada 2021 atau setara 162,7%.
Total aset STAA meningkat dari Rp 5,082 triliun menjadi Rp 5,858 triliun. Sementara itu, total liabilitas turun dari Rp 2,923 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,760 triliun pada 2021. Total ekuitas tercatat meningkat dari Rp 2,159 triliun menjadi Rp 3,098 triliun.
PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Maret 2022 lalu. Emiten yang menggunakan kode saham STAA ini menjadi perusahaan ke-11 yang melantai di BEI pada tahun 2022.
Perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit ini melepas sebanyak 903.372.600 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau sebanyak 8,29% dari modal ditempatkan atau disetor penuh. Adapun harga penawaran dari aksi korporasi ini sebesar Rp 600 per saham.
4. PP Presisi Kantongi Kontrak Rp 1 T di Kuartal I-2022
PT PP Presisi Tbk mengantongi kontrak baru senilai Rp 1 triliun di tiga bulan pertama 2022. Angka ini meningkat secara signifikan sebesar 26% secara year on year (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 444,1 miliar.
Adapun kontrak baru itu didapatkan dari mining development Proyek Weda Bay sebesar Rp 222,5 miliar, Revitalisasi Bandara Halim Rp 46,7 miliar, KA Sumut Binjai Rp 85,8 miliar dan entitas anak PT LMA pada proyek Basic Engineering Design Road Hauling sebesar Rp 72,6 miliar.
Direktur Utama PT PP Presisi Rully Noviandar mengatakan, semua proyek tersebut merupakan proyek jasa pertambangan nikel dan proyek civil work yang pihaknya kerjakan secara baik dari PP Presisi maupun dari PT LMA.
Sedangkan berdasarkan lini bisnis kontrak baru sampai dengan Maret 2022 diperoleh dari lini bisnis civil work Rp 392,4 miliar (naik 38,4%), mining services Rp 538,2 miliar (52,67%), structure work Rp70,7 miliar (6,92%), production plant dan rental heavy equipment Rp 20,6 miliar (2,01%).
"Sampai dengan Maret 2022, kontrak baru dari external mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi sebesar 95% berasal dari non PP group dan 4% dari group," ujar Rully dalam keterangan tertulis, Senin (4/4/2022).