Ini Bukti Saham IPO GoTo Diserbu Investor Ritel

Jakarta, CNBC Indonesia - Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO) yang dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia disebut mendapat sambutan positif dari investor di Indonesia. Hal ini terlihat dari naiknya jumlah partisipan IPO pada masa penawaran awal (book building) IPO GoTo.
Kenaikan jumlah partisipan diakui salah satunya oleh Direktur Utama PT Stockbit Sekuritas Digital Megawati Andrew Soewardi. Dia berkata, pengguna Stockbit antusias menyambut aksi korporasi GoTo yang rencananya akan resmi melantai di bursa pekan depan.
"Sebagai platform yang menyediakan fitur e-IPO bagi penggunanya, Stockbit telah memfasilitasi proses IPO beberapa perusahaan sebelumnya, di mana para pengguna dapat dikatakan cukup antusias. Kenaikan jumlah pengguna fitur e-IPO juga naik dari waktu ke waktu," kata Megawati kepada CNBC Indonesia, Senin (4/4/2022).
Menurutnya, partisipasi investor dalam masa penawaran awal IPO GoTo lebih tinggi dibanding periode book building yang pernah terjadi. Kenaikan partisipasi bahkan mencapai 600%.
"Apabila dibandingkan dengan rata-rata jumlah pengguna yang ikut serta dalam masa book building perusahaan-perusahaan lain sebelumnya, jumlah pengguna yang berpartisipasi dalam masa book building PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. naik secara signifikan di angka 600%," ujarnya.
Stockbit yakin kenaikan jumlah investor yang ikut masa penawaran awal juga terjadi karena mulai dikenalnya fitur e-IPO. Ke depan keberadaan fitur e-IPO diharap membawa lebih banyak lagi investor agar berpartisipasi di IPO perusahaan.
"Dengan seluruh tahapan e-IPO yang dapat langsung dimonitor di aplikasi Stockbit tanpa harus pindah aplikasi dan prosesnya 100% online, ini merupakan komitmen kami dalam membuka dan memperluas akses masyarakat Indonesia terhadap pasar modal," katanya.
Pada kesempatan terpisah, Head of Research Samuel Sekuritas, Suria Dharma menyebutkan kalau saham teknologi mulai menarik antusiasme investor. Ketertarikan ini mulai terlihat semenjak tahun lalu.
Rencana GoTo masuk ke bursa, walaupun dengan nilai IPO yang lebih kecil, namun secara market cap sangatlah besar. GoTo menawarkan 46,7 miliar saham seri A di harga Rp 338/saham yang berarti total dana yang diperoleh mencapai Rp 15,8 triliun, masih lebih rendah dari BUKA.
Namun secara valuasi saat IPO nilai kapitalisasi pasar GoTo jauh lebih besar mencapai Rp 400,3 triliun sedangkan BUKA saat itu hanya sekitar Rp 87 triliun. Hal ini juga sangat terkait dengan status kedua startup yang berbeda.
"Jadi GoTo ke depan akan jadi benchmark bagi saham teknologi lainnya. Kalau berhasil, tentu akan makin banyak orang yang tertarik dengan saham teknologi," kata Suria kepada CNBC Indonesia pekan lalu.
Dengan posisi kapitalisasi pasar saat atau market cap ini saja, market cap GoTo sudah bisa masuk jajaran market cap di atas Rp 100 triliun alias big cap. Market cap GoTo sudah melampaui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang saat ini sekitar Rp 364 miliar. "Kalau setelah IPO harganya naik, maka market cap GoTo akan lebih besar lagi," imbuh Suria.
[Gambas:Video CNBC]
Market Bites: Adhi Karya Commuter Properti Bersiap IPO
(hps/hps)