
Terkait Free Float, BEI: IPO GoTo Telah Sesuai Dengan Aturan

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang pencatatan di BEI, tidak sedikit publik yang bertanya apakah GOTO telah memenuhi aturan batas minimal saham beredar di publik atawa free float minimal 7,5%. Terlebih, jumlah saham yang ditawarkan secara persentase sebesar 4,35%.
Merespon hal tersebut, I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa GoTo telah sesuai atau comply dengan aturan free float.
Berdasarkan ketentuan III.2.6.3 Peraturan No. I-A, Bursa mengatur bahwa untuk perusahaan dengan Ekuitas lebih dari Rp 2 triliun, jumlah saham Free Float setelah Penawaran Umum paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah saham yang akan dicatatkan di Bursa.
"Jumlah minimal 10% tersebut telah dipenuhi GOTO melalui dua hal," ujar Nyoman kepada media, dikutip Jumat (1/4/2022)..
Pertama, berdasarkan prospektus terbaru per tanggal 31 Maret 2022, saham yang ditawarkan GOTO dalam penawaran umum perdana yang akan diambil oleh investor adalah sebanyak 40,61 miliar saham atau 3,43% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum.
Kedua, berdasarkan komposisi pemegang saham pre-IPO dan merujuk pada Peraturan Bursa No. I -A butir I.22 mengenai kriteria jenis pemegang saham free float yaitu saham yang (i) dimiliki pemegang saham Perseroan dengan kepemilikan di bawah 5% dan tidak termasuk (ii) bukan dimiliki oleh pengendali dan afiliasi dari perusahaan (iii) bukan dimiliki oleh Direksi dan dewan komisaris dan (iv) bukan saham treasuri Perseroan, komposisi free float Perseroan mewakili 66,51% dari modal disetor dan ditempatkan setelah penawaran umum.
Harga IPO telah ditetapkan pada Rp 338 per saham dari kisaran awal antara Rp 316 per saham-Rp 346 per saham. GoTo menawarkan 46,7 miliar saham baru Seri A, yang merupakan gabungan antara saham baru yang diterbitkan dan saham tresuri (untuk opsi penjatahan lebih).
Dus, GoTo resmi menghelat IPO terbesar ketiga di Asia dan kelima dunia sepanjang tahun ini setelah meraup dana segar Rp 15,8 triliun atau setara US$ 1,1 miliar.
Penetapan harga pelaksanaan di batas atas itu mencerminkan kapitalisasi pasar diperkirakan mencapai Rp 400,3 triliun.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rilis Prospektus, Ini 6 Fakta Paling Menarik dari IPO GoTo