Rusia Bakal Kena Sanksi Baru, Bursa Eropa Dibuka Mixed

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
04 April 2022 15:12
FILE PHOTO: Traders work at their desks in front of the German share price index, DAX board, at the stock exchange in Frankfurt, Germany February 28, 2017. REUTERS/Staff/Remote/File Photo
Foto: REUTERS/Staff/Remote

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan cenderung bergerak beragam pada hari ini, Senin (4/4/2022), di mana negara-negara Barat sedang mempersiapkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia menyusul tuduhan penyerangan warga sipil di kota-kota Ukraina.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi bergerak turun 0,2% ke level 457.95, di mana saham otomotif anjlok 1,1% dan memimpin penurunan.

Namun, saham kesehatan naik 1,2% karena saham Roche Holding AG naik setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) memberikan tinjauan prioritas untuk obat Covid-19 dari salah satu produknya, Roactemra.

Indeks DAX Jerman terapresiasi 45,71 poin atau tumbuh 0,32% ke 14.492,19 dan indeks FTSE Inggris naik 0,39% ke level 7.567,09. Sementara itu, indeks CAC Prancis melemah 0,3% ke 6.664,37.

Jaksa Agung Ukraina mengatakan setidaknya sebanyak 410 mayat telah ditemukan di kota-kota yang direbut kembali dari pasukan Rusia yang mundur di sekitar Kyiv, sebagai bagian dari penyelidikan kemungkinan kejahatan perang.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan genosida (merujuk pada kejahatan kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok masyarakat tertentu secara disengaja).

Rusia telah membantah tuduhan bahwa pasukan Rusia membunuh warga sipil di Bucha.

Uni Eropa berencana untuk memperkenalkan sanksi baru terhadap Moskow setelah kekejaman baru yang dilaporkan, di mana Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengumumkan bahwa sanksi lebih lanjut sedang dalam rundingan.

Sementara itu bursa saham di Asia mayoritas menguat hari ini, di mana indeks Hang Seng Hong Kong memimpin kenaikan karena saham teknologi China melonjak.

Di AS, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS menunjukkan pelemahan di pra-pembukaan pasar hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(aaf/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Masih Berlanjut, Bursa Eropa Dibuka Mixed

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular