Nggak Kuat Nanjak, Harga Batu Bara Turun Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali jatuh setelah sempat naik. Pada perdagangan Kamis (31/3/2022), harga batu bara untuk kontrak Mei ditutup melemah 0,28% ke level US$ 251,35/ton.
Pada Rabu (30/3/2022), harga batu bara sempat naik 2,6% ke level US$ 252,05/ton setelah melemah sejak Jumat (25/3/2022) hingga Selasa (29/3/2022). Dalam sepekan, harga batu bara sudah turun 4,9% sementara dalam sebulan minus 17,72%.
Pelemahan batu bara disebabkan sejumlah faktor mulai dari anjloknya harga minyak mentah dunia hingga kekhawatiran pelemahan ekonomi China. Harga minyak mentah dunia anjlok hampir 5% ke level US$ 107,91/barel.
Harga minyak merosot tajam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph 'Joe' Biden merencanakan untuk mengeluarkan cadangan minyak dari persediaan nasional sebesar 1 juta barel/hari selama enam bulan atau sekitar 180 juta barel. Pengeluaran cadangan minyak sebesar itu adalah yang tertinggi sejak 1974.
Sementara itu, dunia mulai mengkhawatirkan pelemahan ekonomi di China setelah negara tersebut memberlakukan lockdown di sejumlah wilayah, termasuk Shanghai.
Shanghai berkontribusi 3,8% dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) China sehingga lockdown diperkirakan berpengaruh terhadap ekonomi Negeri Panda.
"Covid-19 telah menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi dan belanja. Shanghai adalah kekuatan utama ekonomi negara China. Skala ekonominya luar biasa besar," tutur Bruce Pang dari China Renaissance Securities Hong Kong, seperti dikutip The Malaysian Reserve.
Asosiasi Batu Bara China (CNCA), mengatakan produksi batu bara dari Negara Tirai Bambu ditargetkan sebesar 4,41 miliar ton. Angka tersebut naik tipis dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4,07 miliar ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)