Karet Terancam Tak Laku Gegara Lockdown China, Harga Turun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
29 March 2022 16:45
Koko Muzala, 17, extracts rubber from a tree at a Rubber plantation in Nsuaem, Ghana November 24, 2018. Picture taken November 24, 2018. REUTERS/Zohra Bensemra
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah pada perdagangan hari ini karena kekhawatiran lockdown di China melemahkan permintaan.

Pada Selasa (29/3/2022) pukul 16:00 WIB harga karet di bursa Jepang tercatat JPY 252,6/kg, turun 0,59% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Para pedagang China memperkirakan pelemahan permintaan karet alam dari negara itu. Sebab mereka memperkirakan perlambatan produksi pabrik karena lockdown yang sedang berlangsung di Shanghai, kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

Maklum, Negeri Panda merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista. Sehingga memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga karet

"Harga tidak menunjukkan arah yang kuat. Harga yang lebih rendah hari ini juga bisa jadi karena harga minyak mentah turun sedikit. Namun di sisi lain, memiliki yen yang melemah dan pasar fisik yang kuat jadi saya tidak berpikir harga akan jatuh terlalu banyak," tambahnya.

Di sisi lain, harga minyak dunia anjlok meredupkan minat karet alam dibanding karet sintetis. Sebab minyak mentah adalah bahan baku yang digunakan sebagai karet sintetis.

Ketika harga minyak merosot, harga karet sintetis juga ikut turut. Saat karet sintetis menjadi murah, pembeli cenderung beralih dari karet alam yang lebih mahal. Sehingga permintaan karet alam turun, maka harga akan ikut melemah.

Kemarin harga minyak mentah dunia anjlok 6% dibandingkan harga sebelumnya. Minyak jenis brent ditutup di US$ 112,47/barel. Sementara jenis light sweet WTI ditutup US$ 105,96/barel.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minyak Bangkit dari Kubur, Harga Karet Meluncur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular