Sebelum Tekan Tombol Order, Cermati Kabar Pasar Berikut Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Selasa, 29/03/2022 07:47 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini sempat dibuka melemah. Tak berselang lama, indeks berbalik arah hingga akhirnya ditutup menguat 0,67% ke level 7.049,6.

Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp 14 triliun. Investor asing pun masih melakukan pembelian bersih sebesar Rp 857,92 miliar di seluruh pasar, dengan rincian sebesar Rp 742,7 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 115,22 miliar di pasar tunai dan negosiasi.

IHSG masih berpeluang besar untuk menguat. Terlebih, indeks belum mencapai fase jenuh jual.


Sebelum melanjutkan rencana transaksi hari ini, cermati kabar pasar serta kabar emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Selasa (29/3/2022).

Harga Saham Terus Turun, Direktur UNVR Justru Borong Saham

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melakukan perubahan kepemilikan saham. Berdasarkan keterbukaan informasi, Ainul Yaqin, Direktur Unilever Indonesia diketahui menambah kepemilikan saham dari 42.200 lembar menjadi 338.200 saham.

"Ainul Yaqin membeli 296.000 lembar saham dengan harga Rp 3.380 per lembar dengan tujuan investasi dengan kepemilikan saham langsung," kata Reski Damayanti, Direktur dan Sekretaris Perusahaan UNVR dalam keterbukaan informasi, Senin (28/3/2022).

Dengan demikian, nilai transaksi tersebut mencapai sekitar Rp 1 miliar. Transaksi tersebut dilakukan pada 24 Maret 2022 lalu.

Emiten Tommy Soeharto Jual Saham Tresuri, Saham HITS Naik 25%

PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) melepas saham tresuri (treasury stock) perusahaan terhitung pada 24 Maret 2022 lalu. Saham treasury yang dilepas perseroan mencapai 44.278.600 lembar.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan, Senin (28/3/2022), penjualan saham treasury menyebabkan sisa treasury stock perseroan berkurang menjadi 219.215.775 lembar. Jumlah ini setara 3,09% dari total saham perusahaan.

Saham treasury yang dilepas HITS dijual di harga Rp 300/saham. Dengan demikian, nilai transaksinya mencapai Rp 13,28 miliar.

Saham tresuri yang dilepas oleh emiten milik Tommy Soeharto ini dibeli oleh PT Sarana Niaga Buana, perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan.

"PT Sarana Niaga Buana bukan merupakan afiliasi dari perseroan," tulis manajemen HITS.

Pasca pelepasan dilakukan, harga saham HITS terpantau melonjak pada perdagangan hari ini. Harga saham HITS tercatat melompat menyentuh level auto rejection atas (ARA) sebesar 24,77% dan ditutup di level Rp 680/saham.

Dalam kurun sepekan terakhir, harga saham emiten transportasi ini naik 53,85%. Sementara sejak awal tahun harga saham perusahaan sudah naik 77,08%.

"Mengingat proses negosiasi memerlukan waktu yang terbatas serta memperhatikan kondisi pasar, keterbukaan informasi yang seharusnya dilakukan sebelum transaksi, tidak dapat kami sampaikan. Kami sampaikan setelah transaksi terjadi," tulis perusahaan.

Adapun Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto diketahui menggenggam 10,4% saham HITS per 28 Februari 2022.

Anak Usaha MDKA Beli Aset Nikel Rp 5,36 T dari Afiliasi

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mengumumkan terjadinya pembelian saham yang diterbitkan perusahaan afiliasi yaitu PT Hamparan Logistik Nusantara (HLN) dan PT Provident Capital Indonesia (PCI) oleh PT Batutua Tambang Abadi (BTA).

Pembelian saham terkait ketiga perusahaan ini termasuk transaksi afiliasi. BTA merupakan perusahaan terkendali MDKA sebesar 99% lebih.

Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, dikutip Senin (28/3/2022), BTA dengan HLN dan PCI telah menyepakati perjanjian pengambilan bagian saham bersyarat yang berlaku efektif per 24 Maret 2022. Nilai transaksi saham antara ketiga perusahaan ini mencapai Rp 5,36 triliun.

"Berdasarkan perjanjian, BTA, HLN, dan PCI telah sepakat bahwa dengan tunduk pada dipenuhinya atau dikesampingkannya persyaratan pendahuluan, BTA akan mengambil bagian saham baru yang akan diterbitkan HLN dalam jumlah yang cukup untuk memberikan BTA kepemilikan saham sebesar 55,67% dari modal yang ditempatkan dan disetor HLN," tulis perusahaan.

Sebanyak 99,96% saham HLN dimiliki oleh PCI, dan 0,04% sisanya digenggam oleh PT Provident Indonesia.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages