Investor Tarik Cuan, Reli Harga Karet Terhenti

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Senin, 28/03/2022 13:54 WIB
Foto: Ilustrasi perkebunan karet di Nsuaem, Ghana. REUTERS / Zohra Bensemra

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia melemah karena aksi ambil untung investor setelah reli selama delapan hari beruntun. Di sisi lain, harga minyak yang melemah jadi pun jadi pemberat laju karet.

Pada Senin (28/3/2022) pukul 12:00 WIB harga karet berjangka Jepang tercatat JPY 254,9/kg, turun 0,55% dibandingkan harga penutupan akhir pekan lalu.


Harga minyak dunia melemah pada perdagangan hari ini. Harga minyak jenis brent tercatat di US$ 117,38/barel, anjlok 3,27%. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) tercatat di US$ 110,46/barel turun 2,71%.

Pasar khawatir ada risiko permintaan minyak bakal turun. Ini disebabkan oleh perkembangan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China.

Pandemi kembali mengganas di Negeri Panda. Dalam sepekan hingga 26 Maret 2022, rata-rata kasus positif harian Covid-19 tercatat 1.863 orang per hari. Sepekan sebelumnya bahkan mencapai 2.104,71 orang.

Pemerintah China sangat tegas soal Covid-19, tiada toleransi (zero tolerance). Begitu ada kluster penyebaran, langsung karantina wilayah atau lockdown. Hal ini tentu akan memukul permintaan minyak.

JP Morgan memperkirakan permintaan minyak China pada kuartal II-2022 adalah 15,8 juta barel/hari. Turun 520.000 barel/hari ketimbang proyeksi sebelumnya.

Pelemahan harga minyak dunia jadi sentimen negatif bagi karet. Sebab, barang pengganti yaitu karet sintetis akan dihargai lebih murah akibat biaya bahan baku yang lebih murah. Hal ini dapat membuat minat terhadap karet alam menurun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Produk Unggulan Asuransi 2025 Saat Ekonomi Penuh Tantangan