
China Lockdown, Harga Minyak Ikut Down! Ambles Sampai 3%...

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia anjlok pada perdagangan pagi hari ini. Apa penyebabnya?
Pada Senin (28/3/2022) pukul 06:49 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 117,01/barel. Berkurang 3,02% dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.
Sedangkan yang jenis light sweet atau West Tecas Intermediate (WTI) berada di US$ 110,69/barel. Ambles 2,82%.
Well, bisa jadi koreksi ini disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking). Maklum, harga si emas hitam sudah naik lumayan tinggi.
Meski hari ini ambrol, tetapi harga brent dan light sweet masih mencatatkan kenaikan 8,35% dan 7,24% dalam sepekan terakhir. Selama sebulan ke belakang, harga masih naik 19,36% dan 18,24%.
So, masih ada cuan yang didapat jika menjual kontrak. Ini yang membuat harga minyak selalu dalam bayang-bayang koreksi.
Halaman Selanjutnya --> Tiada Toleransi, China Lockdown Lagi
Dari sisi fundamental, pasar khawatir ada risiko permintaan minyak bakal turun. Ini disebabkan oleh perkembangan di China.
Pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali mengganas di Negeri Panda. Dalam sepekan hingga 26 Maret 2022, rata-rata kasus positif harian Covid-19 tercatat 1.863 orang per hari. Sepekan sebelumnya bahkan mencapai 2.104,71 orang.
Pemerintah China sangat tegas soal Covid-19, tiada toleransi (zero tolerance). Begitu ada kluster penyebaran, langsung karantina wilayah atawa lockdown.
Kemarin, pemerintah daerah Shanghai mengungkap bakal memberlakukan lockdown. Warga dilarang keluar rumah, kecuali untuk urusan yang mendesak.
Padahal China adalah importir minyak terbesar dunia. Pada 2020, impor minyak mentah China tercatat 11,16 juta barel/hari dan produk minyak 1,71 juta barel/hari.
Lockdown di China tentu akan memukul permintaan, termasuk minyak. JP Morgan memperkirakan permintaan minyak China pada kuartal II-2022 adalah 15,8 juta barel/hari. Turun 520.000 barel/hari ketimbang proyeksi sebelumnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Harga Minyak Turun Lagi, Gara-gara Xi Jinping Nih...
