
Lockdown China Nggak Kelar-kelar, Harga Minyak Susah Nanjak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Namun kenaikan harga si emas hitam relatif terbatas.
Pada Selasa (26/4/2022) pukul 07:20 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 102,66/barel. Naik 0,33% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 98,83/barel. Naik 0,29%.
Harga minyak bangkit setelah koreksi tajam dalam dua hari perdagangan sebelumnya. Kemarin, harga brent ditutup ambles 4,06% dan akhir pekan lalu turun 1.55%. Akan tetapi, kebangkitan harga minyak tidak ditandai dengan kenaikan yang pesat, relatif minim saja.
Sepertinya investor belum berani memborong kontrak minyak karena prospek permintaan yang masih samar-samar. Penyebabnya adalah karantina wilayah alias lockdown yang sedang marak di China akibat lonjakan kasus positif Coronavirus Disease-2019 (Covid-19).
Shanghai, distrik pusat ekonomi dan bisnis Negeri Tirai Bambu, masih saja 'digembok' meski sudah sebulan. Bahkan ada kekhawatiran peningkatan kasus harian Covid-19 akan segera menjalar ke ibu kota Beijing.
"Penyebaran Covid-19 di Beijing terjadi diam-diam dari sumber yang belum diketahui. Perkembangannya sangat pesat," ujar seorang sumber di pemerintahan, seperti dikutip Reuters.
Semakin banyak wilayah yang 'dikunci', artinya aktivitas dan mobilitas masyarakat Negeri Panda akan sangat terbatas. Ini akan membuat permintaan energi tentu berkurang drastis.
Padahal China adalah importir minyak terbesar dunia. Kalau lockdown semakin luas dan lama, impor minyak China akan turun dan ikut menyeret harga ke jalur merah.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji) Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak
