Kiamat ATM Nyata! Dalam 5 Tahun Jumlahnya Menyusut Drastis

Feri Sandria, CNBC Indonesia
25 March 2022 08:35
foto/ ATM BCA
Foto: foto/ ATM BCA

Sama dengan kondisi kantor cabang, jumlah infrastruktur fisik penunjang lain juga ikut berkurang, termasuk salah satunya ATM.

Menurut data Bank Indonesia (BI), sejak 2019 jumlah mesin ATM di Tanah Air mengalami penurunan, dari sebanyak 106.901 mesin pada 2018, menjadi 106.649 pada 2019 dan lalu menyusut hingga 99.262 mesin pada akhir September 2021.

Pandemi Covid-19 membatu masyarakat belajar dan memahami layanan digital seperti aplikasi mobile banking dan QR code. Alasannya: praktis dan tak perlu melakukan sentuhan.

Sejumlah bank besar, termasuk PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga menemukan adanya penurunan transaksi lewat mesin ATM.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, misalnya, lebih dari 80% transaksi nasabah dilakukan digital dan transaksi ATM terus menurun. Sementara, di ATM transaksi hanya 13% saja, jelas Jahja.

Berdasarkan laporan tahunan yang baru terbit, dalam lima tahun terakhir hingga 2021, hanya Bank BCA yang jumlah ATM-nya cenderung stagnan dan jumlahnya malah bertambah di akhir tahun 2021, dibandingkan jumlah pada periode yang sama lima tahun sebelumnya di 2017. Itu pun hanya tumbuh tipis atau tidak mencapai 2,2%.

Selanjutnya, meski jumlahnya juga relatif stagnan, ATM milik bank BNI jumlahnya telah 1.581 unit atau turun 8,80% dalam periode yang sama.

Penurunan terbesar dicatatkan oleh Bank BRI yang jumlah ATM-nya turun nyaris setengah atau berkurang sebanyak 10.248 unit (41,52%) dalam lima tahun terakhir. Menyusul di belakang adalah Bank Mandiri yang selama periode tersebut jumlah ATM yang dimiliki lenyap 4.679 unit (26,34%).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular