
Kiamat ATM Kian Nyata, 1.417 Unit Tutup Sepanjang 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan Indonesia semakin marak menutup jaringan kantornya. Laporan Surveillance Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jaringan kantor bank umum konvensional (BUK) di seluruh Indonesia tersisa 115.539 per triwulan IV-2023, berkurang 4.676 unit.
Jaringan kantor terbanyak masih didominasi oleh terminal perbankan elektronik (ATM/CDM/CRM) sebanyak 91.412 unit. Jumlah itu menyusut 1.417 unit dari setahun sebelumnya 92.829 unit dari tiga bulan sebelumnya.
Kemudian layanan syariah bank umum sudah tidak tersisa lagi pada tahun 2023, atau tutup sebanyak 3.172 dari tiga bulan sebelumnya. Sementara terminal perbankan elektronik kantor unit usaha syariah (UUS) berkurang 30 menjadi sisa 165 di tahun 2023.
OJK menjelaskan pengurangan pada layanan syariah UUS dipengaruhi oleh terbitnya POJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (POJK UUS) yang antara lain mengatur penyesuaian pelaporan data jaringan kantor dengan menghapus pelaporan untuk LN, kantor kas, payment point, kas keliling, dan layanan syariah UUS.
Lain halnya dengan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang justru menambah jumlah ATM-nya, walau hanya sedikit. Yakni, per triwulan IV-2024, jumlah ATM BPR bertambah sebanyak 6 unit menjadi 286.
Adapun pada triwulan IV-2023, terdapat 1.402 BPR dengan 8.523 jaringan kantor. Dari jaringan kantor tersebut, 6.047 di antaranya merupakan kantor bank yang meliputi Kantor Pusat (KP), Kantor Cabang (KC), dan Kantor Kas (KK).
Begitu pula dengan bank umum syariah (BUS) yang menambah jumlah ATM-nya sebanyak 25 unit menjadi 4.450 unit. Secara keseluruhan, jaringan kantor BUS bertambah 53 unit menjadi 6.782 unit.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank di Indonesia Ramai-Ramai Tutup ATM, Ini Penyebabnya