
Pesanan Awal Saham IPO GoTo Capai Rp 15,75 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia telah menyelesaikan masa penawaran awal atau bookbuilding Initial Public Offering (IPO) pada Kamis (24/3/2022) kemarin.
Berdasarkan informasi dari sumber pelaku pasar yang mengetahui proses IPO GoTo, jumlah permintaan terhadap saham GoTo pada masa bookbuilding mencapai US$ 1,1 miliar. Seluruh permintaan ini mencakup seluruh rentang harga, dari Rp 316 sampai Rp 346.
Sumber tersebut menjelaskan, GoTo memutuskan kisaran harga saham perdana di antara Rp336 - Rp340 sehingga sebagian permintaan investor tidak terakomodir.
"GoTo lebih mengedepankan valuasi dalam penetapan harga karena ini terkait dengan kepentingan seluruh investor. Bila mereka mengambil harga minimum, maka IPO ini tentu oversubscribed (kelebihan permintaan)," kata sumber tersebut kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/3/2022).
Sumber ini juga menyebutkan, permintaan yang masuk saat bookbuilding semua berasal dari investor lokal baik institusi maupun ritel termasuk peserta program Saham Gotong Royong yang berasal dari konsumen dan merchant GoTo yang mendapatkan prioritas alokasi pasti saham.
"Tampaknya GoTo mementingkan investor lokal untuk tahapan IPO ini. Kabarnya mereka sebagian besar adalah fund managers dengan horizon investasi jangka panjang. GoTo tampaknya lebih mementingkan kualitas investor ketimbang kuantitas," ujarnya.
Dengan hasil ini maka permintaan yang masuk pada masa bookbuilding setidaknya mencapai Rp15,75 triliun. Pencapaian ini mengonfrimasi bahwa nilai IPO GoTo menjadi yang terbesar kedua di Indonesia, seperti yang sudah diprediksi sebelumnya. Menariknya, saham IPO GoTo seluruhnya diserap oleh investor domestik.
"Angka US$1,1 miliar itu bukan angka yang kecil. Dan ternyata investor di pasar modal indonesia mampu mencapai angka fantastis itu," katanya.
Pihak GoTo maupun underwriter dalam aksi korporasi ini belum memberikan konfirmasi mengenai informasi dari pelaku pasar tersebut.
Sumber tersebut juga menjelaskan, bookbuilding GoTo sudah optimal di tengah kondisi global dan pasar modal yang tidak menentu. Perang Rusia dan Ukraina, kenaikan suku bunga The Federal Reserve serta rencana Tapering, menjadi sentimen negatif bagi pasar modal terutama calon emiten yang mau IPO.
Bahkan, sejumlah perusahaan teknologi pun menunda dan membatalkan IPO pada tahun ini karena sentimen negatif tersebut. "Kondisi global saat ini memang kurang bersahabat, namun dari pencapaian GoTo terlihat bahwa mereka cukup sukses dalam proses bookbuilding," ujarnya.
Investor mesti mencermati bahwa proses pemesanan saham GoTo belum berakhir karena penawaran umum ke publik baru dimulai awal April. Tentunya akan ada tambahan pemesanan dari para investor ritel melalui mekanisme general pooling.
Sebagai informasi bahwa proses bookbuilding GoTo telah dimulai pada 15 Maret hingga 24 Maret 2022. Berdasarkan data di laman Bursa Efek Indonesia, masa penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 1 - 5 April. Perkiraan tanggal penjatahan saham 5 April dan distribusi saham secara elektronik di 6 April. Proses pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 7 April 2022 mendatang.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penggalangan Dana Pra-IPO GoTo Tembus USD 1,3 Miliar