Gaskeun! Harga Batu Bara Naik Hampir 15% dalam Sepekan

Maesaroh, CNBC Indonesia
Jumat, 25/03/2022 07:24 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih dalam tren positif menjelang akhir pekan. Melansir data Refinitiv, harga batu bara acuan ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak April pada perdagangan Kamis (24/3/2022) ditutup di level US$ 275,95/ton, naik 2,22%.

Pada Rabu (23/3/2022) juga menguat 8,13% ke level US$ 269,95/ton. Kenaikan batu barau sudah terjadi sejak Selasa lalu dan mengakhiri tren penurunan yang terjadi pekan lalu.

Dalam sepekan, harga batu bara sudah naik 14,97% point to point sementara dalam sebulan naik 1,8% dan dalam setahun melesat 188,35%.



Menurut S&P Global Commodity Insights, tren kenaikan harga batu bara didorong beberapa faktor seperti lockdown  dan pembatasan mobilitas di China. Lebih dari 20 provinsi di negara tersebut memberlakukan lockdown setelah kasus naik tajam dalam bulan Maret. Pada Rabu (23/3/2022), China melaporkan kasus Covid-19 sebanyak 2.034. 

Pemerintah China juga akan melakukan perbaikan pada jalur kereta yang berfungsi mengangkut batu bara pada 8 April mendatang. Perbaikan dilakukan dari Provinsi Shanxi ke wilayah timur negara tersebut. Aktivitas perbaikan ini untuk sementara diperkirakan sedikit menghambat lalu lintas pengangkutan batu bara.

Perbaikan dilakukan menjelang musim panas di mana permintaan batu bara biasanya meningkat karena naiknya pemakaian listrik untuk pendingin. Perbaikan dan ekspektasi kenaikan permintaan ke depan membuat pembeli berusaha memenuhi kebutuhan batu bara mereka sehingga harga batu bara pun terdongkrak.

Beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan kawasan Eropa sudah meningkatkan pemesanan karena terganggunya pasokan dari Rusia. Pemesanan juga diperkirakan akan naik dari India.

Kementerian Batu Bara India, Rabu (23/3/2022), mengatakan permintaan batu bara di India diperkirakan akan meningkat 63% menjadi 1,5 miliar ton pada 2030.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Emiten Batu Bara Amankan Ekspor Saat Harga Mendingin