Setelah GoTo, Murni Sadar Mau IPO Incar Dana Rp 375,95 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan calon emiten baru lagi. Setelah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), kini PT Murni Sadar Tbk (MTMH) yang siap melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).
Murni Sadar adalah pengelola rumah sakit swasta dengan nama Murni Teguh Hospitals. MTMH mematok harga penawaran umum di kisaran Rp 1.180- Rp 1.480 per saham sehingga target dana yang diraih dari aksi korporasi ini paling banyak sebesar Rp 375,95 miliar.
Perseroan berencana melepas 254.022.800 saham atau sekitar 12,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Masa penawaran awal berlangsung mulai 24-30 Maret 2022, kemudian perkiraan tanggal efektif pada 11 April, lalu penawaran umum direncanakan berlangsung pada 13-18 April 2022.
Untuk pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 20 April 2022. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter adalah PT Ciptadana Sekuritas Indonesia dan PT BCA Sekuritas.
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan akan digunakan untuk belanja modal dan ekspansi usaha sebanyak Rp 20 miliar.
Secara rinci di dalam prospektus, perseroan berencana untuk ekspansi usaha, antara lain namun tidak terbatas untuk renovasi bangunan serta pembelian peralatan dan perlengkapan medis untuk rumah sakit baru di Bandung dengan nama Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.
Selain itu, sebanyak Rp 161 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran utang usaha, pembelian persediaan berupa barang-barang yang digunakan dalam proses pemberian layanan kesehatan di rumah sakit seperti obat, alat kesehatan, dan bahan konsumsi, serta pembayaran biaya sewa untuk gedung Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.
Sisanya akan dipinjamkan kepada Perusahaan Anak, yaitu MSKA, dengan perincian Rp 43,8 miliar untuk melunasi seluruh pokok pinjaman MSKA dari Bank BCA, sekitar Rp 30 miliar untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha MSKA, termasuk namun tidak terbatas untuk pembangunan lanjutan atas Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali yang telah memulai kegiatan operasional tahap awal pada tanggal 12 Desember 2021 serta pembangunan rumah sakit baru di Pematang Siantar dengan nama Rumah Sakit Murni Teguh Pematang Siantar.
"Sisanya untuk kebutuhan modal kerja, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran utang usaha, pembelian persediaan berupa barang-barang yang digunakan dalam proses pemberian layanan kesehatan di rumah sakit seperti, obat, alat kesehatan dan bahan konsumsi serta pembayaran biaya sewa untuk gedung tambahan Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali dan gedung tambahan Rumah Sakit Murni Teguh Pematang Siantar," jelas perseroan dalam prospektus, Kamis (24/3/2022).
Perseroan dan perusahaan anak adalah penyedia layanan kesehatan dengan fokus pada bidang onkologi dan kardiovaskuler serta pusat pendidikan kesehatan. Pada saat ini, perseroan dan perusahaan anak memiliki lima rumah sakit di Medan, Jakarta, Bali, dan Tangerang dan mengoperasikan satu rumah sakit di Medan dengan menggunakan metode kerja sama operasional.
Kelima rumah sakit adalah Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital, Rumah Sakit Aminah, Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman, Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, serta Rumah Sakit Murni Teguh Bali.
Kapasitas lima rumah sakit perseroan dan perusahaan anak serta satu rumah sakit yang dioperasikan oleh perseroan secara total adalah sekitar 858 jumlah tempat tidur. Per tanggal 31 Desember 2021, perseroan dan perusahaan anak mempekerjakan 103 dokter umum dan 319 spesialis yang menawarkan layanan ke pasien perseroan dan perusahaan anak dan sekitar 1.980 perawat dan staf pendukung lainnya.
(vap/vap)