Perang Rusia-Ukraina Bikin Susah Dunia! Ini Buktinya...

Maesaroh, CNBC Indonesia
24 March 2022 09:20
Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo meluncurkan mobil listrik pertama yang dirakit di Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 16 Maret 2022. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Perang juga memaksa produsen otomotif, terutama Eropa menghentikan produksi karena ada sanksi hingga gangguan produksi. Perang membuat industri otomotif semakin terbebani setelah setahun terakhir terimbas kelangkaan semikonduktor.

S&P Global Mobility memperkirakan pertumbuhan produksi kendaraan turun 2,6 juta unit menjadi 8,16 juta unit pada tahun ini dan 88,5 juta unit pada tahun depan. Pabrikan mobil Eropa akan menjadi kawasan yang paling terdampak dari perang Rusia-Ukraina. Pabrikan Eropa bisa menurunkan produksi hingga 1,7 juta kendaraan, karena adanya ada sekitar 1 juta permintaan dari Rusia dan Ukraina yang hilang.

Perang menghambat rantai pasokan otomotif seperti baterai, bagian komunikasi, hingga wiring harness (kumpulan dari rangkaian kabel yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dan sinyal pada kendaraan otomotif). Terdapat 17 pabrik yang memproduksi wiring harness di Ukraina dan 45% dari produksi mereka diekspor ke Jerman dan Polandia. Ukraina juga menjadi sumber bijih nikel yang menjadi komponen penting dalam pembuatan baterai mobil listrik.

Dilansir dari autocar.co.uk, sejak akhir Februari, Volkswagen sudah menghentikan produksi di dua pabrik mereka Zwickau dan Dresden di Jerman karena tidak bisa mendapatkan impor kabel elektrik dari Ukraina. BMW telah memangkas marjin keuntungan mereka di tahun ini dari 8%-10% menjadi 7%-9%. BMW sempat menghentikan produksi mereka di beberapa pabrik di Eropa karena kekurangan komponen.

Pabrikan asal Jerman tersebut juga menghentikan ekspor ke Rusia dan menghentikan produksi di basis mereka di Kaliningrad yang memproduksi 12 ribu kendaraan pada 2021.


Aston Martin sudah menghentikan penjualan mobil mereka ke Rusia. Langkah serupa diambil Ferrari dan Jaguar Land Rover. Sementara itu, Ford menghentikan operasi joint-venture (JV) mereka di Rusia. Perusahan JV tersebut, Sollers Ford, menjual 221.000 kendaraan di Rusia tahun lalu.

Pabrikan Jepang Honda akan menunda ekspor mereka ke Rusia. Penjualan Honda di Rusia terbilang sedikit yakni 1.836 di 2019 dan 1.406 pada 2020. 

Hyundai telah menghentikan produksi mereka di St Petersburg selama lima hari karena persoalan semikonduktor. Hyundai mengatakan penghentian operasi pabrik tidak berhubungan dengan perang tetapi lebih karena semikonduktor.

Pabrikan Swedia Volvo juga menghentikan pengiriman mobil mereka ke Rusia usai serangan ke Ukraina. Volvo menjual sekitar 9.000 mobil pada 2021.

(mae/mae)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular