Yuk Simak 10 Kabar Pasar Buat Jadi Panduan Cuan Hari Ini

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
23 March 2022 06:15
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

6. Gara-gara Ini Laba AKRA Tumbuh 20% Pada 2021

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraih laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 1,11 triliun sepanjang 2021. Perolehan ini naik 20,2% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan posisi per akhir 2020 sebesar Rp 924,91 miliar.

Moncernya perolehan laba bersih perseroan salah satunya ditopang oleh naiknya pendapatan.

Mengutip laporan keuangan perusahaan yang dirilis, Selasa (22/3/2022), sepanjang tahun lalu emiten distributor BBM ini mencatat kenaikan pendapatan dari kontrak pelanggan sebesar 45,56% YoY menjadi Rp 25,46 triliun.

Kemudian, pendapatan sewa perusahaan di periode yang sama naik dari Rp 224,42 miliar di 2020 menjadi Rp 243,62 miliar per akhir 2021.

Perolehan pendapatan ini menopang angka laba bruto perusahaan yang melonjak dari Rp 2,047 triliun pada 2020 menjadi Rp 2,293 triliun di 2021.

"Dalam 2 tahun Covid-19, laba neto kami telah meningkat secara kumulatif 55%. Kami berhasil mencapai kinerja yang positif di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Perseroan selama pandemi Covid-19, dan juga di tengah gangguan rantai pasokan global serta ketika negara-negara membuka kembali perekonomian mereka," kata Direktur Utama AKRA Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan tertulis di laman resmi perusahaan, Selasa (22/3/2022).

7. Bos BRI: Masih Ada 5 Juta Usaha Mikro Dilayani Rentenir

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso menyebut kalau masih ada 5 juta usaha mikro di Indonesia yang masih meminjam uang ke rentenir.

"Masih ada 5 juta (usaha mikro) yang dilayani rentenir dengan bunga tinggi, ada 7 juta yang larinya ke keluarga dan kerabat. Ada juga 18 juta yang belum tersentuh keuangan formal," kata Sunarso dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook, Selasa (22/3/2022).

Sebelum membuat Holding Ultra Mikro (UMi) di Tanah Air, menurut Sunarno, BRI melakukan riset bahwa ada 45 juta usaha mikro yang sebenarnya ada pendanaan tapi butuh pembiayaan dana tambahan, dan ada juga yang belum ada sama sekali.

Dari 45 juta pelaku usaha itu, baru 15 juta yang benar-benar dapat pendanaan formal dan ada 18 juta yang belum tersentuh keuangan formal.

8. GoTo Laporkan "Pasukan Hantu" di Media Sosial

Sejak Senin kemarin (21/3) hingga Selasa hari ini, terdapat banyak cuitan di media sosial Twitter dari spam bot dengan konten yang seolah-olah meramaikan rencana penawaran perdana saham (IPO) GoTo di BEI. Hal ini lantas menyebabkan ramainya pembicaraan di media sosial dengan tuduhan kurang sedap terhadap PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), yang berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) di April mendatang.

Tuduhan ini juga muncul dalam beberapa utas (thread) di Twitter yang mengunggah serangkaian contoh mengapa ada dugaan pasukan spam ini mencoba membangun keramaian di media sosial. Sebetulnya, akun-akun ini memiliki karakteristik yang sama, yaitu belum lama dibuat, menggunakan nama atau foto yang kemungkinan tidak asli, punya jumlah follower yang sangat sedikit, dan mengunggah informasi dan pernyataan yang hampir sama persis antara satu akun dan akun lainnya.

Saat dimintai konfirmasi oleh CNBC Indonesia mengenai hal tersebut, Koesoemohadiani, Corporate Secretary GoTo, membantah dengan tegas GoTo menggunakan spam ataupun pompom untuk membuat penawaran perdananya menjadi lebih laku.

"Kami mengamati hal tersebut dan sangat menyayangkan terjadinya praktik yang tidak bertanggung jawab seperti ini. Tindakan tersebut jelas bukan bagian dari aksi perusahaan, karena kami sangat memahami dampak negatif tindakan seperti ini terhadap reputasi perusahaan dan proses penawaran perdana GoTo. Hal ini juga sangat bertentangan dengan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang kami anut."

9. Muncul Lagi! Robot Trading Fahrenheit Banyak Memakan Korban

Belum kelar kasus Binomo Cs, muncul kasus lain yang tak kalah bikin heboh. Bukan binary option, tapi robot trading bernama Fahrenheit.

Sejumlah pihak mulai melaporkan investasi bodong berkedok robot trading ini. Salah satunya, Chris Ryan.

Selama menggunakan robot trading bernama Fahrenheit, artis Chris Ryan mengatakan bahwa dirinya beserta korban lainnya telah mengalami kerugian hingga Rp 30 miliar.

"Saya dan tim mengalami kerugian di atas Rp 30 miliar," ujar Chris seperti dikutip dari Detik.com, Selasa (15/3/2022).

Chris menyebut robot trading Fahrenheit ini memiliki sistem seperti trading asli. Jadi, Chris awalnya tak menyangka Fahrenheit masuk klasifikasi investasi bodong.

10. Emiten FORU Dicaplok Menantu Megawati, Mau Backdoor Listing?

Aksi korporasi berupa Merger & Acquisition (M&A) kembali terjadi di Indonesia dengan melibatkan salah satu emiten periklanan yakni PT Fortune Indonesia Tbk (FORU).

Sebelumnya, muncul pengumuman rencana pengambilalihan saham FORU dari pemegang saham lama yakni PT Karya Citra Prima yang merupakan bagian dari Rajawali Group yang dinakhodai pengusaha nasional Peter Sondakh.

Dalam pengumuman yang dimuat di media cetak tersebut, PT Energi Melayani Negeri bertindak sebagai pembeli (buyer) yang akan membeli seluruh saham FORU milik PT Karya Citra Prima sebanyak 415.222.000 saham atau setara dengan 89,25% dari total saham beredar (outstanding).

Menurut website resmi perseroan, PT Energi Melayani Negeri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi bersih terintegrasi. Perseroan menyediakan pengadaan produk-produk energi terbarukan seperti panel surya.

(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular