Masuk Radar BEI, Saham INDX dan AYLS Masih Terus 'Ngegas'
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten yang bergerak di bisnis kepelabuhanan PT Tanah Laut Tbk (INDX) dan emiten yang bergerak di bidang supplier Geosynthetics PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS), melesat dua digit hingga lanjutan sesi I perdagangan Jumat (18/3/2022).
Harga kedua saham tersebut terus melejit di tengah pengumuman unusual market activity (UMA) atau pergerakan saham di luar kebiasaan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (17/3).
Menurut data BEI, pukul 11.02 WIB, saham INDX melesat 18,12% ke Rp 378/unit, dengan nilai transaksi Rp 10,58 miliar dan volume perdagangan 28,45 juta saham.
Saham INDX sendiri sedang mengalami reli sejak Rabu lalu (16/3), dengan total reli kenaikan selama sepekan mencapai 68,75%. Adapun dalam sebulan, saham INDX sudah terbang 112,29%.
Sementara, saham AYLS terkerek naik 12,75% ke Rp 460/unit, dengan nilai transaksi Rp 18,98 miliar dan volume perdagangan 43,16 juta.
Dengan ini, saham AYLS sudah melesat selama 8 hari beruntun dengan persentase mencapai 41,98% dalam sepekan, sedangkan dalam sebulan melesat 70,37%.
Sebelumnya, pada Kamis (17/3), BEI mengumumkan adanya UMA untuk saham INDX dan AYLS seiring telah terjadi peningkatan harga kedua saham tersebut.
Informasi terakhir mengenai INDX adalah informasi soal revisi penyampaian laporan keuangan per 30 September 2021 yang dipublikasikan melalui website BEI, yang terbit pada Jumat ini (18/3).
Sebelumnya, pada 7 Maret 2022, pihak INDX juga menerbitkan laporan bulanan registrasi pemegang saham.
Untuk AYLS, informasi terakhir mengenai perusahaan, terbit pada 23 Februari 2022, adalah terkait laporan bulanan registrasi pemegang saham.
"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," jelas BEI dalam keterangannya, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (18/3).
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas kedua saham di atas, BEI saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.
Karenanya, bursa mengimbau, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten tersebut atas permintaan konfirmasi BEI, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.
Kemudian, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action (aksi korporasi) emiten yang dimaksud apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/vap)