
Harga Minyak Ambruk Lagi! Makin Parah, Saudara-saudara...

Dua, ada harapan perang Rusia-Ukraina bisa diakhiri. Kedua negara terus melakukan perundingan untuk itu.
Jika perdamaian berhasil terwujud (amin), maka ada kemungkinan sanksi terhadap Rusia bisa dicabut. Salah satu sanksi itu adalah ekspor minyak. Begitu minyak dari Rusia bisa kembali masuk pasar, maka harga akan lebih terkendali.
Tiga, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China kembali mengganas. Strategi zero tolerance terhadap Covid-19 membuat sejumlah wilayah di Negeri Tirai Bambu memberlakukan karantina wilayah (lockdown).
China adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, nomor satu di Asia. Lockdown akan membuat prospek permintaan energi menjadi samar-samar.
Tiga, stok minyak Amerika Serikat (AS) naik. US Energy Information Adminstration melaporkan stok minyak Negeri Adidaya naik 4,3 juta barel pekan lalu dari pekan sebelumnya.
AS adalah produsen minyak terbesar dunia. Jadi saat stok minyak AS naik, maka pasokan bisa terjaga sehingga harga tidak lagi 'beterbangan'.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)