
Nego Ukraina-Rusia Menjanjikan, Wall Street Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menguat pada pembukaan perdagangan Rabu (16/3/2022), menyusul laporan bahwa Ukraina dan Rusia kian intens bernegosiasi untuk mencapai perdamaian.
Indeks Dow Jones Industrial Average lompat 374 poin (+1,1%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 30 menit menjadi 395,95 poin (+1,18%) ke 33.940,29. S&P 500 tumbuh 71,43 poin (+1,68%) ke 4.333,88 dan Nasdaq lompat 347,46 poin (+2,68%) ke 13.296,08.
Perkembangan dari Eropa Timur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan perjanjian damai mulai terdengar lebih realistis. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa ada beberapa harapan untuk mencapai kompromi.
Perang antara Rusia dan Ukraina telah meningkatkan kecemasan untuk pasar keuangan dengan mengerek harga komoditas naik tajam dan saham anjlok. Namun, beberapa komoditas telah mendingin dalam beberapa hari terakhir dan pasar ekuitas AS mencoba menemukan pijakannya.
Harga minyak diperdagangkan sekitar US$ 95,70/barel, setelah melonjak ke US$ 130 pada awal bulan ini. Micron Technology dibuka melonjak lebih dari 4%. Sementara itu saham Boeing juga naik sebesar 2,7%.
Reli terjadi menjelang pertemuan penting bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) hari ini, di mana bank sentral terkuat dunia ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin yang menjadi kenaikan pertama sejak 2018.
Pengamat ekonomi juga mengharapkan The Fed untuk mengumumkan proyeksi triwulan yang dapat mengindikasikan kenaikan sebanyak lima atau enam kali tahun ini.
"Dugaan saya adalah keputusan akan terdengar sedikit hawkish dari yang diharapkan pasar dan akan sedikit sulit dicerna. Saya pikir pasar ekuitas mungkin mencernanya sedikit lebih baik," tutur Kepala Perencana Pasar Jefferies David Zervos dikutip CNBC International.
The Fed diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga acuannya dan proyeksi ekonomi pada pukul 2 siang waktu setempat hari ini, di mana akan disusul oleh arahan dari Ketua The Fed Jerome Powell.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir