Harga Minyak Ambruk Lagi! Makin Parah, Saudara-saudara...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 March 2022 07:44
Pertamina
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia turun lagi pada perdagangan pagi ini. Level US$ 100/barel semakin dijauhi.

Pada Kamis (17/3/2022) pukul 06:59 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 98,02/barel. Anjlok 1,89% dari hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 95,04/barel. Ambles 1,45%.

Harga si emas hitam sedang berada dalam tren turun. Selama seminggu terakhir, harga brent dan light sweet jatuh masing-masing 9,66% dan 9,35% secara point-to-point.

Ada sejumlah faktor penyebab kejatuhan harga minyak. Satu, sebelumnya harga sudah melonjak tinggi.

Buktinya, meski seminggu terakhir turun tetapi harga minyak masih membukukan kenaikan masing-masing 5,59% dan 6,54% untuk brent dan light sweet. Dalam setahun terakhir harga masih naik 56,08% dan 60,18%.

Jadi keuntungan yang bisa diraup dari kontrak minyak masih cukup tinggi, apalagi kalau sudah dipegang dalam waktu lama. Ini membuat minyak selalu rentan terpapar aksi ambil untung (profit taking).

Dua, ada harapan perang Rusia-Ukraina bisa diakhiri. Kedua negara terus melakukan perundingan untuk itu.

Jika perdamaian berhasil terwujud (amin), maka ada kemungkinan sanksi terhadap Rusia bisa dicabut. Salah satu sanksi itu adalah ekspor minyak. Begitu minyak dari Rusia bisa kembali masuk pasar, maka harga akan lebih terkendali.

Tiga, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) di China kembali mengganas. Strategi zero tolerance terhadap Covid-19 membuat sejumlah wilayah di Negeri Tirai Bambu memberlakukan karantina wilayah (lockdown).

China adalah negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia, nomor satu di Asia. Lockdown akan membuat prospek permintaan energi menjadi samar-samar.

Tiga, stok minyak Amerika Serikat (AS) naik. US Energy Information Adminstration melaporkan stok minyak Negeri Adidaya naik 4,3 juta barel pekan lalu dari pekan sebelumnya.

AS adalah produsen minyak terbesar dunia. Jadi saat stok minyak AS naik, maka pasokan bisa terjaga sehingga harga tidak lagi 'beterbangan'.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular