Ukraina Dilanda Perang, RI Terancam 'Kiamat' Roti dan Mie?

Maesaroh, CNBC Indonesia
16 March 2022 16:50
Ilustrasi Gandum
Foto: Ilustrasi Gandum (Photo by Pixabay via Pexels)

Produksi gandum global diperkirakan naik tipis menjadi 778,6 juta ton pada tahun 2021/2022 dari 774,87 juta ton pada tahun 2020/2021. Produksi gandum diperkirakan meningkat 1% menjadi 780 juta ton pada 2022-2023.

Fenomena La Nina memicu gagal panen di Kanada, Rusia, Amerika Serikat di tahun 2020-2021. Akibatnya, ketiga negara tersebut mengalami penurunan produksi gandum hingga 20%. Sebaliknya, produksi gandum di Argentina, Australia, Uni Eropa, dan Ukraina naik.



Nilai produksi gandum Australia diperkirakan mencapai US$ 12,3 miliar pada 2021 sementara nilai ekspor pada 2021-2022 menembus US$10,3 miliar, naik 26%.

Total panen gandum Australia pada musim dingin 2021-2022 juga diperkirakan melonjak menjadi 61,9 juta ton. Sayangnya kualitas gandum Australia pada panen musim gugur 2021-2022 diperkirakan memiliki mutu rendah.

Kualitas gandum Australia sangat dipengaruhi oleh panen basah di bagian selatan Queensland dan sebagian besar New South Wales. Curah hujan di November lalu sangat tinggi, terutama di wilayah New South Wales, yang membuat kualitas gandum berkurang karena kandungan proteinnya turun. Namun, gandum kualitas rendah bisa menjadi campuran bagi gandum berkualitas tinggi untuk mengurangi ongkos produksi.

Produksi gandum Australia diperkirakan turun pada 2022-2023 karena rotasi panen serta kesuburan tanah yang berkurang. Luas area tanam gandum diperkirakan  juga berkurang 4% pada 2022-2023 menjadi 12,4 juta.

Sementara itu, produksi gandum di Kanada diperkirakan turun 3%, Rusia 12%, dan Amerika Serikat turun 10% pada 2021-2022. Produksi gandum Kanada pada 2021-2022 diperkirakan jatuh karena negara tersebut mengalami salah satu musim panas paling panas dan kering dalam sejarah mereka.

USDA memperkirakan produksi gandum Kanada di angka 21,7 juta pada 2021, 38% lebih rendah dari tahun sebelumnya. Catatan tersebut mendekati rekor terendahnya di level 20 juta pada tahun 2007-2008. Gandum Kanada dikenal memiliki kualitas tinggi tetapi harganya mahal dibandingkan negara lain.


"Kami memiliki pasokan cukup untuk konsumen yang mencari pasokan gandum dengan kualitas tinggi. Kami tahu dalam dua atau tiga minggu, akan ada tambahan pembeli yang mencari kami," tutur Dean Dias, CEO daru Cereals Canada, seperti dikutip dari CBC.

Cereal Canada merupakan lembaga non-profit yang mempromosikan gandum Kanada ke pembeli internasional. Sebagai catatan, Kanada berkontribusi terhadap 12% pasar ekspor gandum global dengan tujuan ke 70 negara.

Di luar Kanada dan Australia, terdapat negara produsen gandum lain seperti India, Argentina, hingga Brazil. Argentina membukukan panen gandum sebanyak 21,5 juta ton pada 2021-2022, angka tersebut 500 ribu ton lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Sementara itu, India sudah mengumumkan diri siap menggantikan pasokan gandum dari Ukraina. Ekspor gandum India naik 1,12 juta ton menjadi 6,12 juta ton pada tahun 2021. Sumber pemerintah India mengatakan kepada Reuters bahwa mereka bisa mengekspor 10 juta ton gandum setelah musim panen yang dimulai akhir bulan ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular