Kejar Cuan Dividen, Investor Borong Saham Bank Kakap RI

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
Rabu, 16/03/2022 10:50 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten bank besar menghijau pada awal perdagangan hari ini, Rabu (16/3/2022). Penguatan ini terjadi seiring Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang rebound 0,62% ke 6.961,11 atau menguat kembali pagi ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), berikut saham-saham bank besar yang menguat, per pukul 09.40 WIB.

  1. Bank Permata (BNLI), naik +2,26%, ke Rp 1.360/unit


  2. Bank Mandiri (BMRI), +2,25%, ke Rp 7.950/unit

  3. Bank CIMB Niaga (BNGA), +1,86%, ke Rp 1.095/unit

  4. Bank Negara Indonesia (BBNI), +1,55%, ke Rp 8.200/unit

  5. Bank Rakyat Indonesia (BBRI), +1,08%, ke Rp 4.660/unit

  6. Bank Danamon Indonesia (BDMN), +0,87%, ke Rp 2.320/unit 

  7. Bank Central Asia (BBCA), +0,31%, ke Rp 8.175/unit

Menurut data di atas, saham BNLI memimpin klasemen dengan kenaikan 2,26%, melanjutkan kenaikan sejak Senin lalu (14/3).

Saham bank pelat merah BMRI juga terapresiasi 2,25% ke Rp 7.950/unit, turut ditopang beli bersih (net buy) asing Rp 2,17 miliar di pasar reguler.

Seperti saham BNLI, saham BMRI juga melanjutkan penguatan sejak Senin lalu.

Kabar teranyar, Bank Mandiri menetapkan sekitar Rp 16,82 triliun sebagai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham, atau sebanyak 60% dari laba bersih konsolidasi 2021.

Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (10/3/2022). Adapun, sebanyak 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.

Tanggal Cum Dividen BMRI di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi jatuh pada Jumat (18/3) dan tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 22 Maret 2022.

Bank Mandiri akan membayarkan dividen tunai pada 6 April 2022.

Dua emiten bank pelat merah lainnya BBNI dan BBRI juga masing-masing naik 1,55% dan 1,08%.

Net buy asing juga tercatat di kedua saham tersebut, yakni secara berturut-turut Rp 48,24 miliar dan Rp 46,7 miliar, dua di antara yang tertinggi di bursa pagi ini.

Seperti BMRI, RUPS Tahunan BNI tahun buku 2021, pada Selasa (15/3), juga menyetujui pembagian dividen 25% dari laba bersih tahun 2021 atau setara Rp 2,72 triliun untuk dibagikan sebagai dividen tunai ke pemegang saham.

Dengan memperhatikan komposisi saham milik pemerintah 60%, maka BNI menyetorkan dividen senilai Rp 1,63 triliun ke kas umum negara. Sementara itu yang kepemilikan 40% publik nilainya Rp 1,09 triliun akan diberikan ke pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikan masing-masing.

Sebelumnya, dalam RUPST pada 1 Maret lalu, BRI juga akan membagikan dividen tahun buku 2021 sebesar 85% dari laba bersih, tepatnya Rp 26,4 triliun, atau setara dengan Rp 174,23 per saham yang akan dibagikan ke pemegang saham.

Adapun, cum date dividen BBRI di pasar reguler & negosiasi jatuh pada Kamis minggu lalu (10/3), sedangkan cum date di pasar tunai pada Senin lalu (14/3).

Terakhir, saham emiten Grup Djarum yakni BBCA naik tipis 0,31% ke Rp 8.175/unit, di tengah nilai beli bersih asing yang jumbo sebesar Rp 94,26 miliar di pasar reguler.

Dengan ini, kapitalisasi pasar saham BBCA menembus rekor tertinggi sepanjang masa mencapai Rp 1.007,77 triliun, terbesar di bursa.

Praktis, dengan ini, BBCA semakin meneguhkan posisinya menjadi pemimpin 'klasemen' di bursa saham RI dalam hal kapitalisasi pasar.

BCA sendiri akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis besok (17/3) mulai pukul 09.00 WIB, di Menara BCA, Grand Indonesia, Jakarta.

Menurut keterbukaan informasi di BEI, tercatat ada 7 mata acara dalam RUPST BCA, yang salah satunya terkait penetapan pembagian dividen tunai dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat