
Laba Chandra Asri Petrochemical 'Ngegas'...

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mencatat kenaikan pendapatan sekaligus laba bersih sepanjang 2021. Kenaikan ini ditopang melejitnya harga penjualan rata-rata produk petrokimia yang lebih tinggi dibandingkan 2020.
Dalam keterangan tertulisnya, terlihat pendapatan bersih TPIA per akhir 2021 mencapai US$2,58 miliar. Nilai ini naik 42,8% secara tahunan dibanding posisi per 2020 yaitu US$1,80 miliar.
Laba bersih perusahaan melonjak 194,9% secara tahunan dari US$51,5 juta menjadi US$152 juta per Desember 2021. EBITDA perusahaan meningkat menjadi US$356,2 juta dibandingkan posisi 2020 di angka US$186,7.
"Tahun 2021 merupakan tahun yang penting bagi Chandra Asri. Kami sangat senang mengumumkan kinerja yang solid dalam lingkungan yang dinamis. Perseroan berhasil mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial yang berkelanjutan," kata Direktur TPIA Suryandi, Selasa (15/3/2022).
Karena kinerja cemerlangnya, nilai laba per saham TPIA melesat. Posisinya kini ada di angka US$0,0075 juta per lembar atau naik 188,5% secara tahunan.
Menurut catatan perusahaan, sepanjang 2021, harga Polyethylene, Polypropylene, dan Styrene Monomer naik masing-masing menjadi US$1,253/T, US$1,446/T, dan US$1,182/T dari US$902/T, US$1,023/T, dan US$780/T di FY 2020. Volume penjualan produk-produk TPIA ada di level 2,211 ton.
Sepanjang 2021 lalu aset TPIA tercatat tumbuh 38,9% dari US$3,59 miliar di akhir 2020 menjadi US$4,99 miliar. Margin EBITDA juga meningkat menjadi 13,8% dari 10,3% di 2020.
"Kami mempertahankan standar operasional dan keselamatan yang tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural yang efektif melalui Transformasi Digital, yang berujung pada penerimaan penghargaan INDI 4.0 dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada tahun 2021 untuk kategori "Digitalisasi Agresif". Kami telah lebih meningkatkan profil jatuh tempo utang Perseroan, mengoptimalkan struktur modal, dan mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang, dan mengakhiri tahun dengan kas dan setara kas US$2 miliar," tuturnya.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Utang Masih Rp 89 T, Waskita Cetak Laba Rp 253 M
