Harga CPO Fluktuatif Pekan Ini, Pekan Depan Gimana?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
13 March 2022 11:00
Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat. Kamis (13/9). Kebun Kelapa Sawit di Kawasan ini memiliki luas 1013 hektare dari Puluhan Blok perkebunan. Setiap harinya dari pagi hingga siang para pekerja panen tandan dari satu blok perkebunan. Siang hari Puluhan ton kelapa sawit ini diangkut dipabrik dikawasan Cimulang. Menurut data Kementeria Pertanian, secara nasional terdapat 14,03 juta hektare lahan sawit di Indonesia, dengan luasan sawit rakyat 5,61 juta hektare. Minyak kelapa sawit (CPO) masih menjadi komoditas ekspor terbesar Indonesia dengan volume ekspor 2017 sebesar 33,52 juta ton.
Foto: Panen tandan buah segar kelapa sawit di kebun Cimulang, Candali, Bogor, Jawa Barat (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) bergerak fluktuatif sepanjang pekan ini. Padahal, harga CPO sempat berakhir di MYR 7.074/ton pada hari Rabu (9/3) yang merupakan level tertinggi sepanjang masa. Kemudian, kembali turun hingga akhir pekan ini.

Harga kontrak berjangka CPO di Bursa Malaysia berada di level MYR 6.707/ton pada Jumat (11/3/2022) atau turun 3,65% dari hari sebelumnya.

Namun, dalam sepekan, harga CPO masih naik 6,87%, sedangkan secara tahunan berhasil membekukan kenaikan sebesar 62,59%.

Melansir Reuters, penurunan harga CPO pada Jumat dipicu oleh persediaan CPO di Februari yang masih banyak. Ekspor yang dipatok naik, malah turun 5% ke 1,1 juta ton. Menurut Kepala Penelitian Perkebunan di CGS CIMB Research Ivy Ng mengatakan bahwa ini mungkin tanda awal pembatasan permintaan di beberapa pasar karena kenaikan tajam dari harga CPO baru-baru ini.

Sementara itu, minyak sawit Malaysia telah memperoleh keuntungan ekspor karena pembeli mencari pengganti minyak bunga matahari dari Laut Hitam yang terganggu oleh perang Rusia-Ukraina dan Indonesia yang kembali memperluas kebijakan pembatasan ekspornya dengan Domestic Market Obligation (DMO) terbaru.

Pada Kamis (10/3), Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi mengumumkan kebijakan terbaru dari DMO yaitu produsen CPO diwajibkan untuk menjual 30% untuk pasar domestik. Harga global yang lebih tinggi membuat harga minyak goreng Indonesia naik 40% pada awal tahun, mendorong diberlakukannya pembatasan ekspor pada akhir Januari untuk mengendalikan harga minyak goreng dalam negeri.

Diler kargo surveyors Malaysia melaporkan bahwa pengiriman CPO periode 1-10 Maret naik di kisaran 6-17% dari bulan sebelumnya.

Lalu, bagaimana tren pekan depan?

Ivy Ng juga memprediksikan bahwa harga CPO akan terus fluktuatif karena ketidakpastian dari perang Rusia-Ukraina dan kebijakan pemerintah Indonesia dalam menentukan DMO dan pembuatan biodieselnya.

Persediaan CPO Indonesia di Januari naik ke 4,68 juta ton dari 4,13 juta ton di Desember 2021, sementara itu angka ekspor merosot 23,8% ke 2,18 juta ton, jika mengacu kepada data dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

Analis Dorab Mistry Malaysia meminta pemerintah Indonesia untuk mengurangi biodieselnya dari B30 ke B20 agar lebih banyak ekspor dan menahan harga dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article DMO CPO Jadi 30%, Antara Konsumsi VS Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular