
IHSG Turun Tipis, Tapi 5 Saham Ini Beri Cuan Jumbo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi, tetapi sayangnya mengakhiri pekan ini dengan melemah tipis 0,08% ke 6.922,602.
Di pasar reguler pekan ini investor asing masih melakukan net buy sebesar Rp 1,3 triliun, tetapi di pasar nego dan tunai terjadi net sell nyaris Rp 12 triliun. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 108 triliun.
Perang Rusia dan Ukraina masih menjadi penekan bursa saham global minggu ini. Pasukan Rusia yang dilaporkan semakin mendekati ibu kota Ukraina, Kyiv, membuat sentimen pelaku pasar memburuk sejak Kamis malam yang membuat bursa saham Eropa dan Amerika Serikat (AS) jeblok, bursa Asia pun menyusul kemarin.
CNBC International melaporkan salah satu pejabat di Pentagon menyebut jika pasukan Rusia sudah berada sekitar 15 kilometer dari Kyiv. Pejabat tersebut juga yakin Rusia berencana mengepung Kyiv.
Selain itu, data dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan inflasi bulan Februari melesat 7,9% year-on-year (yoy) menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 40 tahun terakhir.
Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, bahkan memperkirakan warga AS akan merasakan inflasi sangat tinggi dan membuat tidak nyaman.
Jika inflasi terus meninggi tentunya The Fed bisa semakin agresif dalam menaikkan suku bunga, yang biasanya berdampak negatif ke pasar saham.
Meski melemah tipis beberapa emiten mencatat penguatan cukup tajam. PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF) menjadi top gainer di pekan ini. Dalam 5 hari perdagangan CBMF mampu menguat 3 hari beruntun, sebelum melemah 2 hari terakhir.
Pada perdagangan Jumat (11/3) CBMF mengakhiri perdagangan di Rp 83/saham, dalam sepekan melesat lebih dari 45%.
Kemudian di urutan kedua ada PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) yang melesat lebih dari 33% ke Rp 342/saham. Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Consolium Frontier Equity Fund LP dilaporkan membeli saham MPPA secara bertahap di bulan Maret, sehingga totalnya sebanyak 12 juta lembar.
Setelah pembelian tersebut, Consolium memiliki 622.788.900 saham atau setara 7,35% saham MPPA dari sebelumnya 7,28%.
Di urutan ketiga ada PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) yang melesat 31,09% ke Rp 2.530/saham. Kamis lalu, KONI keluar dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus. Sahamnya pun langsung melesat dan menyentuh auto rejection atas (ARA).
Melengkapi 5 besar ada PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) dan PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) yang masing-masing menguat 24,87% dan 23,57%.
Berikut daftar lengkap saham yang masuk top gainers pekan ini.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Top Losers, 2 Saham IPO ARA Beruntun
Sementara itu PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) menjadi saham paling tajam penurunannya di pekan ini. Emiten logistik ini bahkan sudah merosot dalam 9 hari beruntun.
BEI telah memasukkan saham KJEN ke dalam kategori saham dengan pergerakan di luar kelaziman (unusual market activity/UMA) pada Rabu lalu (9/3).
Sepanjang minggu ini KJEN tercatat merosot lebih dari 28%. Di urutan kedua ada PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) yang merosot lebih dari 24% dan PT Ifishdeco Tbk (IFSH) melengkapi 3 terburuk setelah merosot lebih dari 23%.
Berikut saham top losers di pekan ini.
Selain itu ada 3 emiten yang melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di pekan ini, 2 di antaranya mencetak ARA beruntun.
Rabu lalu menjadi hari perdana PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) tercatat di Papan Akselerasi BEI.
SMKM bergerak pada sektor Infrastructures dengan sub sektor Heavy Constructions & Civil Engineering. Adapun Industri dan sub industri SMKM adalah Heavy Constructions & Civil Engineering, dan menjadi Perusahaan Tercatat ke-9 di BEI pada tahun 2022.
Di awal perdagangan SMKM sempat naik menyentuh ARA khusus papan akselerasi 9,85% ke Rp 290/unit. Sayangnya setelahnya malah berbalik hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).
Sehari setelahnya SMKM juga kembali ARB, sebelum menguat 0,93% Jumat kemarin.
Kemudian di hari Kamis (10/3) giliran PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) mulai mencatatkan saham dan warannya pada Papan Akselerasi BEI.
NANO bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dan sub sektor Nondurable Household Products. Adapun Industri dan sub industri NANO adalah Personal Care Products, dan menjadi perusahaan ke-10 yang tercatat di BEI.
Dalam dua hari perdagangan NANO menyentuh ARA dan menutup pekan ini di Rp 121/saham.
Di hari yang sama dengan NANO, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) juga mencatatkan sahamnya Papan Utama BEI. STAA juga tercatat ARA dalam dua hari beruntun, mengakhiri pekan ini di Rp 935/saham. STAA merupakan Perusahaan Tercatat ke-11 pada tahun 2022. STAA bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000