Tak Lagi Dipantau Bursa, Nasib BKDP & KONI Bak Surga & Neraka
Jakarta, CNBC Indonesia- Nasib yang amat berbeda dicatatkan oleh dua emiten yang baru saja keluar dari Daftar Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) dan PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP).
Meskipun mulai hari ini (10/3/22), kedua emiten tersebut lepas dari sematan tanda "X" oleh otoritas bursa akan tetapi kinerja harga saham yang sangat berbeda dibukukan oleh kedua saham.
KONI berhasil melesat kencang hingga menyentuh level kenaikan tertinggi alias Auto Rejection Atas (ARA) dengan kenaikan 24,88% di level harga Rp 2.710/unit.
Bahkan antrean pembelian KONI di level ARA cukup ramai yakni sebanyak 5.760 lot atau Rp 1,56 miliar sehingga kemungkinan besar KONI akan dibuka melanjutkan apresiasinya pada perdagangan besok, paling tidak pada awal perdagangan.
Sedangkan BKDP terpaksa ambruk hingga level koreksi terendah alias Auto Rejection Bawah (ARB) dengan koreksi 6,14% di level harga Rp 107/unit.
Bahkan. antrian penjualan BKDP di level ARB cukup tebal yakni sebanyak 57.663 lot atau Rp 617 juta sehingga kemungkinan besar BKDP akan dibuka melanjutkan depresiasinya pada perdagangan besok, paling tidak pada awal perdagangan.
Sebelumnya, keduanya masuk ke dalam daftar pemantauan khusus regulator pada tanggal 8 Februari 2022 karena kategori 10, yaitu karena sahamnya disuspensi lebih dari sehari akibat kenaikan harga saham yang signifikan.
Dengan keluarnya kedua saham dari daftar pemantauan khusus, maka level kenaikan tertinggi harian alias Auto Rejection Atas (ARA) kedua saham akan kembali normal yakni 25%, naik dari saat masih berada di dalam pemantauan BEI di angka 10%.
Sebelumnya, perdagangan saham KONI sempat dihentikan (suspensi) oleh bursa sebanyak dua kali. Pertama, pada 26 Januari 2022 dan yang kedua pada 28 Januari - 7 Februari 2022.
Nasib serupa juga dialami oleh BKDP yang perdagangan sahamnya disuspensi BEI pertama kali pada 13 Januari 2022. Kemudian, suspensi kedua pada 25 Januari - 7 Februari 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf)