
Ini 10 Saham LQ45 yang Beri Cuan Luber, Bikin Tajir

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham emiten komoditas energi dan logam dasar menjadi pendorong kinerja positif indeks LQ45 sejak awal tahun (ytd). Ini terjadi seiring melonjaknya harga komoditas global di tengah memanasnya situasi konflik Rusia-Ukraina akhir-akhir ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per penutupan sesi I, Rabu (9/3/2022), indeks LQ45 naik 0,93% ke 995,72.
Sejak awal tahun (ytd), indeks 'elite club' ini sudah melejit 5,55%. Persentase ini lebih besar dari kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ytd yang sebesar 4,38% ke 6.869,68.
Berikut ini Tim Riset CNBC Indonesia merangkum daftar saham-saham LQ45 paling cuan sepanjang 2022.
Kinerja Saham LQ45 dengan Kenaikan Tertinggi Sejak Awal Tahun (YtD)
No | Ticker | Emiten | Harga | Ytd |
1 | MEDC | Medco Energi Internasional Tbk. | 675 | 44.85 |
2 | ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk. | 28,075 | 37.62 |
3 | ADRO | Adaro Energy Tbk. | 3,070 | 36.44 |
4 | INCO | Vale Indonesia Tbk. | 6,225 | 33.01 |
5 | PTBA | Bukit Asam Tbk. | 3,530 | 30.26 |
6 | UNTR | United Tractors Tbk. | 26,375 | 19.07 |
7 | MDKA | Merdeka Copper Gold Tbk. | 4,630 | 19.02 |
8 | ANTM | Aneka Tambang Tbk. | 2,650 | 17.78 |
9 | BBNI | Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. | 7,800 | 15.56 |
10 | HRUM | Harum Energy Tbk. | 11,925 | 15.50 |
Sumber: BEI | Data per penutupan sesi I perdagangan Rabu (9/3/2022)
Sebanyak 9 dari 10 saham yang ada di tabel termasuk emiten komoditas. Tercatat hanya satu emiten perbankan, yakni BBNI.
Lebih rinci, dari 9 saham emiten komoditas tersebut, 5 emiten bergerak di bisnis pertambangan batu bara, yakni ITMG, ADRO, PTBA, UNTR, dan HRUM.
Kemudian, 2 emiten bergerak di tambang nikel, yakni INCO dan ANTM. Sisanya, MEDC bergerak di bisnis minyak & gas (migas) dan MDKA di pertambangan emas dan tembaga.
Asal tahu saja, selain di nikel, ANTM juga memiliki lini bisnis tambang emas.
Selanjutnya, HRUM juga ikut masuk ke bisnis tambang nikel, selain bisnis utamanya di batu bara. Tidak ketinggalan, UNTR juga memiliki bisnis pertambangan emas.
Harga Minyak Tinggi Kerek Saham MEDC
Saham emiten migas milik keluarga Panigoro MEDC melonjak 44,85% ke Rp 675/unit sejak awal tahun. Investor asing juga mencatatkan beli bersih (net buy) jumbo Rp 92,48 miliar di pasar reguler sejak awal 2022.
Kenaikan saham MEDC tak lepas dari melesatnya harga minyak dunia sepanjang 2022.
Harga minyak dunia masih terus naik. Rekor demi rekor terpatahkan setiap harinya.
Pada Rabu (9/3/2022) pukul 06:57 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 127,98/barel. Melesat 3,8% dari hari sebelumnya sekaligus jadi yang tertinggi sejak Juli 2008.
Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 125,39/barel. Naik 1,37% dan menjadi yang termahal juga sejak Juli 2008.
Konflik Rusia vs Ukraina masih menjadi pengerek harga si emas hitam. Akibat serangan Rusia ke Ukraina, sanksi terus dijatuhkan kepada Negeri Beruang Merah.
Terakhir, Amerika Serikat (AS) dan sekutunya akan melarang pembelian minyak dari Rusia. Siapapun yang berani (dan ketahuan) membeli minyak Rusia, maka bakal dihukum oleh Negeri Adikuasa.
"Kami melarang impor seluruh minyak dan gas Rusia. Artinya, minyak Rusia tidak lagi diterima di pelabuhan AS dan kami akan menghantam mesin perang Putin (Vladimir Putin, Presiden Rusia)," tegas Joseph 'Joe' Biden, Presiden AS, sebagaimana diwartakan Reuters.
Masalahnya adalah Rusia merupakan pemain besar di pasar minyak dunia. International Energy Agency mencatat, Rusia adalah eksportir minyak mentah kedua terbesar di dunia, hanya kalah dari Arab Saudi. Namun untuk minyak secara keseluruhan (dengan produk-produk turunannya), ekspor Rusia adalah nomor satu dunia.
Pada 2021, ekspor minyak Rusia tercatat 7,8 juta barel/hari. Terbanyak adalah minyak mentah dan kondensat 5 juta barel/hari, atau 64% dari total ekspor.
Kemudian ekspor produk minyak Rusia tahun lalu adalah 2,85 juta barel/hari. Terdiri dari 1,1 juta barel/hari gasoil, 650.000 barel/hari bahan bakar minyak, dan 500.000 barel/hari naphta, 280.000 barel/hari vacuum gas oil (VCO). Plus liquefied petroleum gas (LPG), avtur, dan petroleum coke dengan total 350.000 barel/hari.
Masih Ada Saham Batu Bara, Nikel, dan Emas >>> Halaman 2