Harga Perak Turun 3 Hari Beruntun
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia melemah selama tiga hari beruntun karena investor mulai mencermati kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve/The Fed.
Pada Jumat (4/3/2022) harga perak dunia tercatat US$ 25,13/ton, turun 0,12% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Investor mulai mencermati soal kenaikan suku bunga Federal Resereves (The Fed) pada pertemuan bulan ini yang akan dilaksanakan tanggal 16 Maret.Ketua The Fed, Jerome Powell cenderung mendukung kenaikan suku bunga acuanya sebesar 25 basis poin (bp) pada bulan Maret.
"Intinya adalah kami akan melanjutkan, tetapi kami akan melanjutkan dengan hati-hati, karena kami belajar lebih banyak tentang implikasi perang Ukraina terhadap ekonomi," kata Powell dalam testimoninya.
Para investor dan trader di AS saat ini melihat probabilitas kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) mencapai 93% di bulan ini.
Meskipun perak dianggap sebagai investasi yang aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi global, tetapi perak juga sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga The Fed, yang dapat meningkatkan biaya peluang memegang perak batangan yang tidak memiliki imbal hasil.
Membaiknya selera risiko investor global terjadi di tengah masih memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina hingga hari ini. Situasi konflik yang masih panas membuat perak masih memiliki potensi kenaikan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)