
Tambah Kapasitas Produksi Emas, Kinerja BRMS Diproyeksi Cerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja usaha dan prospek bisnis PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diproyeksi akan semakin meningkat ke depannya. Proyeksi ini muncul seiring masifnya peningkatan kapasitas produksi emas yang dilakukan anak usaha PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) ini mulai 2022.
Dalam riset PT BNI Sekuritas prospek bisnis BRMS diproyeksikan meningkat seiring penambahan kapasitas produksi emas secara agresif. Proyeksi tersebut disampaikan Analis PT BNI Sekuritas (BNIS) Aurellia Setiabudi dan Kevin Halim.
"Arus kas positif yang berpotensi muncul dari proyek-proyek tersebut akan membuat BRMS menjadi bankable. Pendanaan untuk rencana ekspansi perusahaan sepanjang 2022 - 2024 juga sudah terjamin," tulis riset tersebut, Rabu (2/3/2022).
Dalam rencana bisnisnya, BRMS berencana meningkatkan kapasitas produksi emas melalui pembangunan dua pabrik pengolahan emas baru sepanjang 2022 - 2024. Masing-masing pabrik yang akan didirikan tersebut diproyeksi mampu memproses 4 ribu ton emas per hari, dan ditargetkan beroperasi mulai kuartal III/2022 dan kuartal II/2024.
Kapasitas pengolahan emas BRMS diproyeksi akan meningkat 8 kali lipat sepanjang 2022, dibanding kapasitas per 2021. Nantinya, Bumi Resources Minerals diprediksi bisa mengolah emas sebanyak 8.500 ton per hari jika seluruh proyek pabrik pengolahannya sudah beroperasi.
"BRMS berencana membangun pabrik pengolahan emas pertama di Gorontalo yang berkapasitas 2 ribu ton/hari. Jika pabrik ini sudah beroperasi, kapasitas produksi emas BRMS bisa mencapai 10.500 ton/hari. Ini akan membuat posisi BRMS lebih bankable pada 2024 karena adanya ekspektasi arus kas yang positif dari tambang perusahaan di Citra Palu Minerals (CPM)."
Hingga kuartal III/2021, BRMS tercatat sudah memproduksi 37 kilogram emas atau naik 44% secara tahunan (YoY) jumlahnya. Produksi emas ini dilakukan BRMS mengandalkan pabrik PT Citra Palu Minerals.
Prospek cerah kinerja BRMS membuat perusahaan ini diprediksi tidak akan kesulitan mendapat pendanaan untuk mengembangkan proyek tembaga di Gorontalo. Dalam kurun 2 tahun ke depan, BRMS tercatat mengalokasikan anggaran belanja modal (capex) sebesar US$ 96 juta. Anggaran ini akan digunakan untuk membangun pabrik kedua dan ketiga perusahaan di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah.
"Anggaran belanja modal itu akan dipenuhi dari kredit bank dan rights issue. Kemudian, BRMS akan kembali melakukan rights issue untuk menarik dana US$111 juta demi mengembangkan proyek tambang dan pengolahan emas di Gorontalo. Keempat pabrik emas milik BRMS diproyeksi mulai beroperasi penuh pada kuartal II/2024," tulisnya.
BRMS menargetkan penyelesaian pabrik pengolahan bijih emas ke-2 dengan kapasitas 4 ribu ton bijih emas per hari di H2-2022 sehingga produksi emas BRMS bisa melonjak 8 kali lipat dari saat ini.
Direktur dan Investor Realtions BRMS Herwin Hidayat menyebutkan pada 2024 perusahaan bisa mengolah 10.500 ton bijih emas per hari dari 4 pabrik sehingga bisa menghasilkan sekitar 130 ribu - 150.000 troy ounce emas per tahun.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gelar RUPLSB, BRMS Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris