
Mengekor Bursa Global, Bursa Eropa Dibuka Di Zona Merah

Jakarta. CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa cenderung bergerak beragam pada perdagangan hari ini (2/3/2022), di tengah tensi geopolitik yang berlanjut antara Rusia dan Ukraina.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah sebanyak 0,9%, di mana saham otomotif anjlok 3,7% yang memimpin penurunan, sementara saham sumber daya alam naik 1,2%.
Indeks DAX Jerman turun 87,95 poin (-0,63%) ke 13.816,9 dan indeks CAC Prancis terkoreksi 0,41%. Namun, indeks FTSE Inggris tumbuh 0,45% ke level 7.363,02.
Penurunan bursa saham di Eropa mengekor bursa saham Asia yang bergerak beragam. Di mana pergerakan saham-saham regional di Asia masih dipicu oleh kekhawatiran atas konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.
Perang antara negara tetangga di Eropa membuat harga minyak dunia melonjak dengan acuan harga minyak Brent melesat 4,43% ke US$109,62/barel. Harga kontrak minyak AS juga naik sebanyak 4,48% ke US$108,04/barel. Secara keseluruhan minyak jenis Brent sempat naik hingga US$ 111,09/barel, yang menjadi level tertinggi sejak 7 tahun lalu.
Kemarin, Agensi Energi Internasional mengatakan bahwa akan merilis 60 juta barel minyak dari cadangan global dalam upaya meringankan kendala pasokan saat ini.
Pada Selasa (1/3), bursa saham di Eropa berada di zona negatif pada penutupan perdagangan, di mana pasukan militer Rusia dengan jumlah besar konvoi menuju ibu kota Kyiv. Sebuah serangan udara Rusia menghantam menara televisi utama Kyiv pada Senin (28/2) lalu dan menewaskan lima orang. Sementara itu, pasukan Rusia terus menyerang Kharkiv, kota kedua terbesar di Ukraina.
Musim rilis kinerja keuangan di wilayah Eropa akan dihiasi oleh Atos (perusahaan teknologi di Perancis) dan Signify. Tidak hanya itu, data inflasi di wilayah Eropa untuk bulan Februari dan angka pengangguran di Jerman akan dirilis hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikuti Jejak Asia & Wall Street, Bursa Eropa Dibuka Menguat