
Berkah Booming CPO, 5 Emiten Sawit Ini Raih Cuan Gede!

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan tinggi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turut mendongkrak kinerja keuangan emiten produsennya sepanjang 2021. Ini terlihat dari kinerja 5 emiten yang telah melaporkan rapor keuangan 2021 yang sukses membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih.
Adapun 5 emiten yang dimaksud adalah duo Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan anak usahanya PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Kemudian, emiten Grup Astra PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), emiten Grup Triputra PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan emiten milik Grup Saratoga dan Provident PT Provident Agro Tbk (PALM).
Berikut tabel rincian kinerja keuangan kelima emiten tersebut.
Kinerja Keuangan 5 Emiten CPO Sepanjang 2021
Kode Ticker | Pendapatan 2021 | Perubahan Pendapatan yoy (%) | Laba Bersih 2021 | Perubahan Laba Bersih yoy (%) |
SIMP | Rp 19.67 T | 35.81 | Rp 984.41 M | 320.19 |
AALI | Rp 24.32 T | 29.32 | Rp 1.97 T | 136.63 |
DSNG | Rp 7.12 T | 6.35 | Rp 727.15 M | 52.56 |
LSIP | Rp 4.52 T | 27.96 | Rp 991.24 M | 42.42 |
PALM | Rp 316.68 M | 32.68 | Rp 2.01 T | 1.04 |
Sumber: Laporan keuangan emiten di BEI
Mengacu pada data di atas, SIMP sukses mencetak pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih tertinggi di antara 4 emiten lainnya, yakni masing-masing 35,81% secara tahunan (yoy) dan 320,19% yoy.
Sementara, AALI menjadi emiten dengan raupan pendapatan bersih terbesar, yakni mencapai Rp 24,32 triliun. Adapun, PALM mencetak laba bersih terbesar, yaitu sebesar Rp 2,01 triliun.
Mari kita bahas secara lebih rinci masing-masing emiten di atas.
SIMP
Menurut laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), SIMP membukukan kenaikan laba bersih secara signifikan sebesar 320,18% secara tahunan (yoy) dari Rp 234,28 miliar pada 2020 menjadi Rp 984,41 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Kenaikan laba bersih SIMP ditopang oleh pendapatan bersih yang naik 35,81% secara yoy menjadi Rp 19,66 triliun sepanjang 2021 berkat kenaikan ASP produk sawit di tengah menyusutnya produksi.
Menurut penjelasan dalam rilis pers perusahaan, sepanjang tahun lalu, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 8% yoy menjadi 2,76 juta ton terutama disebabkan kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit.
Seiring dengan penurunan produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO (crude palm oil) turun 7% yoy menjadi 687 ribu ton. Volume penjualan CPO turun 7% yoy menjadi 698 ribu ton. Sementara, volume penjualan produk PK (palm kernel) turun 11% yoy menjadi 162 ribu ton.
Namun, penjualan SIMP melesat berkat kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) serta kenaikan volume penjualan produk EOF. ASP CPO dan PK masing-masing meningkat 35% yoy dan 64% yoy.
Lanjutkan membaca di halaman berikutnya >>>