Review

Berkah Booming CPO, 5 Emiten Sawit Ini Raih Cuan Gede!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
02 March 2022 16:40
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Candali Bogor, Jawa Barat, Senin (13/9/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan tinggi harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) turut mendongkrak kinerja keuangan emiten produsennya sepanjang 2021. Ini terlihat dari kinerja 5 emiten yang telah melaporkan rapor keuangan 2021 yang sukses membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih.

Adapun 5 emiten yang dimaksud adalah duo Grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) dan anak usahanya PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Kemudian, emiten Grup Astra PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), emiten Grup Triputra PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), dan emiten milik Grup Saratoga dan Provident PT Provident Agro Tbk (PALM).

Berikut tabel rincian kinerja keuangan kelima emiten tersebut.

Kinerja Keuangan 5 Emiten CPO Sepanjang 2021

Kode Ticker

Pendapatan 2021

Perubahan Pendapatan yoy (%)

Laba Bersih 2021

Perubahan Laba Bersih yoy (%)

SIMP

Rp 19.67 T

35.81

Rp 984.41 M

320.19

AALI

Rp 24.32 T

29.32

Rp 1.97 T

136.63

DSNG

Rp 7.12 T

6.35

Rp 727.15 M

52.56

LSIP

Rp 4.52 T

27.96

Rp 991.24 M

42.42

PALM

Rp 316.68 M

32.68

Rp 2.01 T

1.04

Sumber: Laporan keuangan emiten di BEI

Mengacu pada data di atas, SIMP sukses mencetak pertumbuhan pendapatan bersih dan laba bersih tertinggi di antara 4 emiten lainnya, yakni masing-masing 35,81% secara tahunan (yoy) dan 320,19% yoy.

Sementara, AALI menjadi emiten dengan raupan pendapatan bersih terbesar, yakni mencapai Rp 24,32 triliun. Adapun, PALM mencetak laba bersih terbesar, yaitu sebesar Rp 2,01 triliun.

Mari kita bahas secara lebih rinci masing-masing emiten di atas.

SIMP

Menurut laporan keuangan yang terbit di Bursa Efek Indonesia (BEI), SIMP membukukan kenaikan laba bersih secara signifikan sebesar 320,18% secara tahunan (yoy) dari Rp 234,28 miliar pada 2020 menjadi Rp 984,41 miliar pada periode yang sama tahun 2021.

Kenaikan laba bersih SIMP ditopang oleh pendapatan bersih yang naik 35,81% secara yoy menjadi Rp 19,66 triliun sepanjang 2021 berkat kenaikan ASP produk sawit di tengah menyusutnya produksi.

Menurut penjelasan dalam rilis pers perusahaan, sepanjang tahun lalu, produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti turun 8% yoy menjadi 2,76 juta ton terutama disebabkan kondisi cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit.

Seiring dengan penurunan produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO (crude palm oil) turun 7% yoy menjadi 687 ribu ton. Volume penjualan CPO turun 7% yoy menjadi 698 ribu ton. Sementara, volume penjualan produk PK (palm kernel) turun 11% yoy menjadi 162 ribu ton.

Namun, penjualan SIMP melesat berkat kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit dan produk Minyak & Lemak Nabati (EOF) serta kenaikan volume penjualan produk EOF. ASP CPO dan PK masing-masing meningkat 35% yoy dan 64% yoy.

Lanjutkan membaca di halaman berikutnya >>>

AALI

Pada 2021, AALI mencetak laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp 1,97 triliun, melonjak 136,6% dibandingkan dengan Rp 833,09 miliar pada tahun sebelumnya.

Akibatnya, laba per saham dasar ikut terkerek naik. Laba per saham dasar pada 2021 menjadi Rp 1.024,25, meningkat dari 2020 yang sebesar Rp 432,84.

Pendapatan bersih mencapai Rp 24,3 triliun pada 2021, tumbuh 29,3% dari Rp 18,8 triliun pada 2020.

Beban pokok pendapatan sebesar Rp 19,5 triliun pada 2021, naik 23% dibandingkan dengan Rp 15,8 triliun pada tahun sebelumnya.

Akibatnya, perolehan laba kotor menjadi Rp 4,83 triliun, melonjak 63% dari Rp 2,96 triliun pada 2020.

DSNG

Laba bersih DSNG tercatat mencapai Rp 727,15 miliar per 31 Desember 2021. Angka tersebut naik 52,56% secara yoy dari laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp 476,64 miliar.

Pendapatan bersih DSNG juga tumbuh 6,35% secara yoy menjadi Rp 7,12 triliun.

Naiknya pendapatan bersih membuat beban pokok penjualan dan pendapatan membengkak 3,09% secara yoy menjadi Rp 5,09 triliun.

LSIP

Seperti sang induk SIMP, kinerja penjualan LSIP atau biasa disebut Lonsum juga ditopang oleh kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit.

Laba bersih LSIP tercatat sebesar Rp 991,24 miliar untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021. Angka tersebut naik 42,42% secara yoy dari laba bersih tahun sebelumnya Rp 696,01 miliar.

Pendapatan bersih perusahaan juga meningkat 27,96% secara yoy menjadi Rp 4,53 triliun pada 2021. Sama seperti SIMP, manajemen LSIP bilang, kenaikan penjualan ini seiring naiknya ASP produk sawit.

Dalam rilis pers LSIP, manajemen memaparkan, produksi TBS inti turun 7% yoy menjadi 1,2 juta ton terutama karena dampak cuaca yang tidak mendukung serta kegiatan peremajaan tanaman sawit.

Seiring dengan turunnya produksi TBS inti dan eksternal, total produksi CPO turun 8% yoy menjadi 306 ribu ton. Volume penjualan pun CPO turun 2% yoy menjadi 318 ribu ton, sedangkan volume penjualan produk PK turun 6% yoy menjadi 92 ribu ton.

Adapun, kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk CPO dan PK masing-masing meningkat 31% yoy dan 55% yoy.

PALM

Pendapatan bersih PALM tercatat naik 32,68% secara yoy, dari Rp 238,69 miliar sepanjang 2020 menjadi Rp 316,68 miliar pada periode yang sama 2021.

Kemudian, beban pokok penjualan bertambah 5,00% secara tahunan menjadi Rp 166,54 miliar pada akhir tahun lalu.

Laba bersih PALM pun tumbuh 1,04% yoy menjadi Rp 2,01 triliun pada 2021.

Apabila menelisik dari laporan keuangan perusahaan, kenaikan laba bersih ini terutama ditopang oleh pendapatan lain-lain (bersih) yang mencapai Rp 2 triliun per 31 Desember 2021. Pada 2020, pendapatan lain-lain PALM tercatat sebesar Rp 1,97 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular