
Berkah Produksi Cile Turun, Harga Tembaga Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga menguat pada perdagangan hari ini karena produksi tembaga di produsen terbesar dunia, Cile, jatuh di tengah persediaan yang terus menipis.
Pada Selasa (1/3/2022) pukul 14:08 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.935/ton, naik 0,52% dibandingkan posisi kemarin.
Produksi tembaga di Cile, produsen logam terbesar di dunia, turun 15% month-to-month menjadi 429.923 ton pada Januari. Sedangkan jika dibanding dengan tahun lalu turun 7,5% year-on-year. Jumlah ini merupakan yang terendah sejak tahun 2011.
Pandemi masih jadi alasan utama kenapa produksi tembaga di Cile merosot. Di samping itu, produksi tambang tembaga biasanya turun karena adanya musim dingin.
"Beberapa tambang mungkin mengejar pemeliharaan yang tertunda selama pandemi. Misalnya, program pemeliharaan di pabrik peleburan Chuquicamata akan membatasi produksi logam olahan akhir tahun ini," kata pemilik Codelco, mengutip mining.com pada Senin (28/2/2022).
Juan Carlos Guajardo, kepala konsultan Plusmining, mengatakan musim dingin di dataran tinggi mungkin berdampak pada beberapa operasi tambang di Cile utara.
Penurunan produksi Cile berpotensi mengganggu pasokan tembaga dunia di tengah pemulihan ekonomi global yang bisa meningkatkan permintaan. Belum lagi permintaan tembaga yang datang dari sektor green energy.
Produksi yang turun dan permintaan yang tinggi membuat persediaan tembaga di gudang terus menyusut. Pada 28 Februari 2022 persediaan tembaga di gudang yang dipantau oleh bursa logam London tercatat 73.025 ton. Jumlah ini telah jatuh 71,3% dari persediaan tertinggi pada Agustus 2021.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat