Kesempatan Dalam Kesempitan, Saham-saham Ini Diramal Cuan

Jakarta, CNBC Indonesia - Dimulainya invasi Rusia ke Ukraina melambungkan harga-harga komoditas, termasuk minyak bumi dan batu bara. Sejumlah emiten diramal bisa mendulang cuan alias mengambil 'kesempatan dalam kesempitan' dari momen perang, termasuk saham-saham berbasis komoditas.  

Helmy Kristanto, Equity Research Division Head BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya bertajuk Opportunity in Adversity, Jumat (25/2/2022) menyatakan, dampak langsung ke Indonesia dari Rusia vs Ukraina akan terjadi pada saluran perdagangan daripada keuangan, dengan implikasi harga komoditas yang lebih tinggi, mendukung nilai ekspor.

"Komoditas dan energi termasuk batu bara, pertambangan logam dan CPO, akan menjadi pilihan yang paling tepat sementara sektor consumer dan unggas menahan risiko pada moderasi dalam margin karena biaya input yang lebih tinggi," tulisnya dalam riset. 

Selain itu, di luar momen perang, emiten-emiten dengan dividen yang tinggi juga menarik saat musim RUPS Tahunan emiten semakin dekat.

Danareksa mempertahankan preferensinya untuk saham-saham berbasis komoditas, terutama didukung dengan adanya kenaikan harga komoditas keras dan lunak baru-baru ini.

Baru-baru ini, Danareksa meningkatkan asumsi harga batu bara 2022 menjadi US$ 150/ton dari US$ 120/ton, serta asumsi harga CPO menjadi MYR 5.000/ton dari MYR 3.800/ton.

"Pilihan teratas kami untuk saham komoditas adalah ADRO, ITMG, ANTM dan DSNG," ujar Helmy. 

Sementara itu, di luar konflik Rusia vs Ukraina, pembagian dividen juga menarik karena musim RUPS sudah dekat. Pilihan saham dengan yield tertinggi adalah ITMG, PTBA, ADRO, HMSP, BJTM, LSIP, UNTR, TLKM dan GGRM.

Baca: Komoditas & Emas Jadi Juara, Saham Jadi Pecundang

(vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Jatuh, Saham Migas kena Profit Taking & Ambles