Rusia-Ukraina Perang

Komoditas & Emas Jadi Juara, Saham Jadi Pecundang

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
25 February 2022 13:30
FILE PHOTO: Gold bars are seen in this picture illustration taken at the Istanbul Gold Refinery in Istanbul March 12, 2013.  REUTERS/Murad Sezer/File Photo
Foto: Ilustrasi Emas (REUTERS/Murad Sezer)

Jakarta, CNBC Indonesia - Aset safe haven menguat dan acuan komoditas melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina, di mana adanya peningkatan pasukan Rusia besar-besaran dan ancaman oleh Presiden Rusia Vladimir Putin masih menjadi skenario yang buruk bagi pengamat internasional.

Seperti dikutip dari riset Statista, logam mulia banyak dicari dan harga spot emas pada pukul 5 pagi zona Amerika Serikat (AS) naik 3,3% dari hari sebelumnya. Harga spot perak bahkan naik 5,4%. Harga platinum dan palladium juga melonjak yang masing-masing sebesar 3,7% dan 10,8%.

Kedua logam mulia tersebut tidak hanya dianggap sebagai investasi yang dapat menghindari risiko, tapi juga sebagai barang perdagangan utama Rusia. Rusia mengekspor sebanyak 15% platinum dunia dan lebih dari 45% produksi palladium dunia.

Permintaan untuk yield obligasi pemerintah AS (Treasury) meningkat. Yield obligasi tenor 10 tahun turun sebanyak 5% kemarin pagi waktu setempat, yang menunjukkan bahwa harga uang kertas naik.

Bitcoin tidak dapat membuktikan sebagai investasi safe haven karena telah turun sekitar 6,1% pada pukul 5 pagi waktu setempat kemarin. Pasar saham Eropa juga melemah, di mana FTSE 100 Inggris kehilangan 3,1%, indeks DAX Jerman turun 5,2%.

Harga acuan minyak brent menembus batas US$100 seperti yang telah diprediksikan, dan naik 8,2% lagi setelah reli yang telah berlangsung selama beberapa hari. Harga acuan minyak WTI AS juga melonjak mendekati US$100 kemarin. Gas alam yang diperdagangkan di AS semakin meningkat nilainya.

sham komoditasSource: statista.com

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Komoditas Berguguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular