
Produksi Rusia Terancam Karena Perang, Harga Tembaga Naik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini setelah perang di Ukraina meletus.
Pada Jumat (25/2/2022) harga tembaga dunia tercatat US$ 9.915/ton, naik 0,52% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina memicu kekhawatiran akan terganggunya pasokan tembaga dunia.
Rusia memproduksi 920.000 ton tembaga olahan tahun lalu, sekitar 3,5% dari total dunia, menurut USGS, di mana Nornickel memproduksi 406.841 ton.
Putin mengumumkan operasi militer tersebut demi membela separatis di wilayah timur Ukraina, yakni Donestk dan Luhansk. Di awal pekan ini, Putin sudah mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut, dan menempatkan pasukannya di sana untuk "menjaga perdamaian "
Meski demikian, dalam pidato berikutnya Putin mengatakan Rusia tidak akan membahayakan perekonomian dunia.
"Rusia masih merupakan bagian dari perekonomian dunia. Kami tidak akan membahayakan sistem perekonomian dunia selama kami menjadi bagian di dalamnya," kata Putin.
Harga tembaga juga ditopang oleh persediaan yang rendah. Pada 24 Februari 2022, persediaan tembaga dunia di gudang yang dipantau bursa logam London (LME tercatat 74.750 ton. Jumlah ini teral turun 70,7% dibandingkan puncaknya pada bulan Agustus 2021.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat