Investor Sukuk Merapat! Sukri SR016 Meluncur, Kupon 4,95%
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan kembali menerbitkan instrumen sukuk ritel (sukri). Kali ini, instrumen sukuk ritel SR016 resmi ditawarkan mulai 25 Februari 2022 sampai dengan 17 Maret 2022.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman mengungkapkan, selain instrumen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pembangunan infrastruktur juga dibiayai oleh penerbitan instrumen surat utang, salah satunya melalui sukuk ritel.
Tujuan utama dari penerbitan instrumen sukri ini untuk membiayai pelbagai proyek infrastruktur di Indonesia, di antaranya adalah sarana pendidikan.
"Kementerian Keuangan memiliki inovasi, salah satunya melalui SBSN atau sukuk negara. SBSN punya instrumen, salah satunya sukuk ritel, hasil investasinya digunakan pada pembangunan sarana pendidikan di 34 provinsi di Indonesia," kata Luky, Jumat (25/2/2022).
Sebagai contoh, berbagai proyek yang dibiayai dari instrumen sukri adalah Pusat Konservasi Sanctuary Hiu Paus Taman Nasional Teluk Cendrawasih dengan biaya senilai Rp 943 miliar. Selanjutnya, pembangunan gedung perpustakaan Universitas Sulawesi Barat, yang menelan biaya Rp 63 miliar.
Lalu, pembangunan gedung Technopark di Cibinong, Jawa Barat yang pembangunannya dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan anggaran Rp 259 miliar pada 2020-2021.
"Keuntungan investasi tidak hanya berguna untuk diri sendiri, tapi dirasakan masyarakat Indonesia," katanya.
Instrumen ini dapat dibeli mulai dari Rp 1 juta dengan tenor selama 3 tahun. Imbalan tetap dibayarkan setiap bulannya dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Menariknya, imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi dari rata-rata tingkat bunga deposito bank-bank BUMN, yakni sebesar 4,95% per tahun.
Terdapat 30 mitra distribusi yang bekerja sama dalam penerbitan sukri SR106 ini. Antara lain untuk perbankan bisa melalui BCA, HSBC, Mandiri, BNI, PermataBank, BRI, Bank BTN, Maybank, OCBC NISP, DBS, PaninBank, CIMB Niaga, Danamon, Commonwealth Bank, UOB, Bank Mega, Citi dan Standard Chartered.
Sedangkan, untuk bank umum syariah antara lain, Bank Syariah Indonesia dan Bank Muamalat.
Untuk perusahaan efek bisa melalui BRI Darareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas. Sedangkan, perusahaan efek khusus melalui Bareksa, Tanamduit, Fundtastic, Bibit. Di perusahaan fintech yang bekerja sama melalui Investree, Modalku, Koinworks.
(sys/vap)