
Invasi Rusia ke Ukraina Dimulai, Investor Berburu Perak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak stabil pada pagi hari ini setelah kemarin menguat 1,8%. Invasi Rusia jadi pendorong harga perak karena investor memburu aset safe haven.
Pada Kamis (24/2/2022) pukul 08.22 WIB harga perak di pasar spot stagnan di US$ 24,52/ons.
Rusia disebut sudah final akan menyerang Ukraina secara penuh. Amerika Serikat (AS) mengatakan "sentuhan akhir" sedang dilakukan negeri Presiden Vladimir Putin itu untuk menempatkan pasukan guna "invasi penuh".
Hal ini ditegaskan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, Rabu (23/2/2022) malam waktu setempat sebagaimana dikabarkan CNN International. AS, kata dia berbicara dalam wawancara dengan ABC News, telah "melihat kehadiran Rusia di dalam Ukraina".
"Semua yang telah kami lihat selama 24 hingga 48 jam terakhir membuat Rusia memberikan sentuhan akhir untuk menempatkan pasukannya di seluruh Ukraina," ujarnya.
"Perbatasan, ke utara, ke timur, ke selatan, siap untuk invasi penuh."
Ia pun memperingatkan biaya jangka panjang jika Rusia makin besar menginvasi Ukraina. Menurutnya sanksi akan lebih parah.
Konflik yang kian memanas mendorong investor untuk membeli aset safe haven seperti perak yang memiliki fungsi sebagai lindung nilai aset. Sehingga permintaan perak naik, harga mengikuti.
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengangguran AS Bagus tapi Perak Loyo, Kok Bisa?