Wall St. 'Kebakaran'! Asing Borong Saham RI, IHSG ke 7.000?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 February 2022 08:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Secara teknikal, penguatan IHSG di pembukaan perdagangan membuatnya membentuk celah (gap). Ketika membentuk gap biasanya suatu aset akan bergerak menutupnya. Hal ini berisiko membuat IHSG memangkas penguatan lagi, bahkan tidak menutup kemungkinan berbalik melemah.

Apalagi melihat indikator Stochastic pada grafik harian dan 1 jam berada di wilayah jenuh beli (overbought).

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Support terdekat berada di kisaran 6.900, jika ditembus IHSG akan turun ke 6.870. Penembusan ke bawah level tersebut berisiko membawa IHSG turun menuju 6.850 hingga 6.840 dan menutup gap yang terjadi kemarin.

Sebaliknya selama bertahan di atas support IHSG berpeluang menguat dan mencapai target pola Rectangle di 6.950, bahkan bisa lebih tinggi lagi menuju 7.000.

IHSG di awal pekan ini hampir mencapai target penguatan pola Rectangle yang dibentuk sejak Oktober lalu.

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv

Batas atas pola ini berada di kisaran 6.735, dan batas bawah pola Rectangle berada di kisaran 6.510, artinya ada jarak sekitar 215 poin dari level tersebut ke batas atas.
Selama bertahan di atasnya, target penguatan IHSG sebesar 215 poin ke 6.950.

IHSG juga berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50), MA 100 dan MA 200 pada grafik harian.

Selama mampu bertahan di atas tiga MA tersebut, berlanjutnya penguatan IHSG ke depannya masih terbuka lebar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular