
Pasokan Defisit, Harga Tembaga Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini karena defisit pasokan pada tahun 2021.
Pada Selasa (23/2/2022) pukul 14.32 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.937/ton, naik 0,22% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Biro Statistik Logam Dunia (WBMS) mencatat pasar logam tembaga berada dalam posisi defisit. Artinya permintaan lebih banyak dibandingkan dengan pasokan.
Pasar tembaga global mencatat defisit 397.000 ton sepanjang tahun 2021. Jumlah defisit ini lebih rendah dibandingkan tahun 2020 yang tercatat 690.000 ton.
Permintaan tembaga global pada tahun 2021 tercatat 25,06, naik 0,9% dibandingkan tahun 2020.
Persediaan tembaga yang dilaporkan tercatat lebih rendah 180,400 ton, jika dibandingkan dengan akhir Desember tahun 2020.
Produksi tambang tembaga dunia selama setahun penuh 2021 mencapai 21,37 juta ton, naik 3,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Sedangkan produksi tembaga olahan global juga mencapai 24,66 juta ton, meningkat 2,1% bila dibandingkan dengan tahun 2020.
Laporan WBMS mencatat bahwa peningkatan produksi terbesar terjadi di Cina dan India. Masing-masing naik 466.000 ton dan 151.000 ton.
(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat