Pasokan Defisit, Harga Tembaga Menguat

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 February 2022 16:25
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat pada perdagangan hari ini karena defisit pasokan pada tahun 2021.

Pada Selasa (23/2/2022) pukul 14.32 WIB harga tembaga dunia tercatat US$ 9.937/ton, naik 0,22% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Biro Statistik Logam Dunia (WBMS) mencatat pasar logam tembaga berada dalam posisi defisit. Artinya permintaan lebih banyak dibandingkan dengan pasokan.

Pasar tembaga global mencatat defisit 397.000 ton sepanjang tahun 2021. Jumlah defisit ini lebih rendah dibandingkan tahun 2020 yang tercatat 690.000 ton.

Permintaan tembaga global pada tahun 2021 tercatat 25,06, naik 0,9% dibandingkan tahun 2020.

Persediaan tembaga yang dilaporkan tercatat lebih rendah 180,400 ton, jika dibandingkan dengan akhir Desember tahun 2020.

Produksi tambang tembaga dunia selama setahun penuh 2021 mencapai 21,37 juta ton, naik 3,8% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sedangkan produksi tembaga olahan global juga mencapai 24,66 juta ton, meningkat 2,1% bila dibandingkan dengan tahun 2020.

Laporan WBMS mencatat bahwa peningkatan produksi terbesar terjadi di Cina dan India. Masing-masing naik 466.000 ton dan 151.000 ton.


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor dari Chile Terbang, Harga Tembaga Melesat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular