
Kabar Pasar: Unilever Hingga IPO Anak Usaha Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mencatatkan rekor kenaikan tertinggi sepanjang masa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di teritori negatif pada perdagangan Selasa kemarin (22/2/2022).
IHSG ditutup melemah 0,59% ke level 6.861,99 dengan nilai transaksi Rp 12,77 triliun. Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 858,20 miliar. Sejak awal tahun, investor asing mengakumulasi pembelian bersih senilai Rp 20,65 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Rabu ini (23/2/2022):
1.Analis: Sudah Waktunya UNVR Ikuti Jejak Aqua Go Private?
Kinerja saham emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus menunjukkan tren penurunan dalam kurun waktu lima tahun terakhir.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham Unilever Indonesia sempat menyentuh level tertinggi tahun 2018 silam di kisaran Rp 11.180 per saham.
Kemudian, terus berangsur turun di 2019 ke level di bawah Rp 8.726 per saham.
Puncaknya, saat pandemi Covid-19 berkecamuk tahun 2020, harga sahamnya jatuh ke bawah Rp 6.200 dan kini kembali mencapai level terendah ke posisi Rp 3.820 per saham.
Analisis menarik datang dari Nilzon Capital yang menyebutkan, sudah saatnya mungkin Unilever Indonesia menjadi perusahaan tertutup.
Hal ini didasarkan pada kinerja saham UNVR yang sejak 1 Januari 2018 hingga awal Februari 2022 yang secara signifikan berada di bawah kinerja Indeks Harga Saham Gabungan dan Indeks LQ45.
"Saham Unilever sekarang diperdagangkan dengan diskon 66% dari puncaknya di awal 2018, atau -62% jika disesuaikan dengan pembayaran dividen," ungkap riset tersebut, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (22/2/2022).
2.Anak Usaha DOID Kantongi Kontrak Senilai AU$ 550 Juta
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), hari ini mengumumkan bahwa salah satu anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui anak perusahaannya di Australia, BUMA Australia Pty Ltd (BUMA Australia), telah memperbarui kontrak jasa pertambangan dengan BHP Billiton dan Mitsubishi Alliance (BMA), terkait operasi tambang Blackwater (Blackwater).
Blackwater, tambang batu bara coking, berlokasi di Blackwater, Queensland, Australia. Pembaruan kontrak dari Blackwater ini akan menambahkan sekitar AU$ 550 juta ke buku pesanan BUMA Australia serta berlangsung hingga Juni 2026.
Ronald Sutardja, President Director PT Delta Dunia Makmur Tbk menyampaikan, perseroan akan terus melangkah maju dalam pengembangan bisnis.
3.Belum Bayar Denda, BEI Suspensi MAGP & 24 Saham Lain
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) atas saham PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) dan memperpanjang suspensi 24 saham lainnya sebab mereka diketahui belum membayar denda pelaksanaan Public Expose 2021.
"Berdasarkan catatan Bursa, hingga tanggal 19 Februari 2022 yang merupakan batas akhir pembayaran denda pelaksanaan Public Expose terdapat 25 Perusahaan Tercatat yang belum melakukan pembayaran," tulis pengumuman BEI, dikutip Rabu (23/2/2022).
Dengan demikian, Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek di Pasar Reguler dan Pasar Tunai untuk 25 Perusahaan Tercatat tersebut sejak sesi I Perdagangan Efek tanggal 22 Februari 2022.
4.Fitch & Moody's Ramal Industri Penerbangan Segera Pulih
Pemerintah di seluruh dunia mayoritas sepakat untuk mulai melonggarkan pembatasan sosial dan mengubah pendekatan mereka untuk menerima Covid-19 sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang dapat dikelola.
Hal tersebut memberikan harapan besar bagi industri pariwisata bahwa tahun ini dan tahun-tahun mendatang, perjalanan udara kembali menggeliat.
Pandemi global dampak dari wabah virus corona merupakan peristiwa terburuk dalam sejarah modern yang mendorong kejatuhan di industri penerbangan, yang pada akhirnya memiliki efek negatif material pada metrik keuangan dan kredit maskapai penerbangan, lessor pesawat dan bandara, dan kinerja sekuritas beragun aset (asset-backed securities/ABS) pesawat dan mesin.
5.BSDE Bidik Prapenjualan Rp 7,7 T di 2022, Ini Strateginya
Emiten pengembang properti Grup Sinar Mas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menargetkan prapenjualan sebesar Rp 7,7 triliun pada tahun ini.
Target tersebut setara pencapaian prapenjualan di 2021. Angka tersebut juga melampaui sebesar 10% dari target yang ditetapkan pada awal tahun 2021 yakni Rp 7 triliun.
Direktur BSDE, Hermawan Wijaya mengungkapkan, pertumbuhan penjualan tersebut ditopang terutama oleh peningkatan permintaan yang lebih baik dari perumahan dengan segmentasi harga Rp 3 miliar sampai dengan Rp 5 miliar.
"Secara umum, prospek sektor properti di tahun 2022 terus berkembang, terutama untuk rumah tapak yang menjadi salah satu fokus utama pengembangan bisnis Perseroan," kata Hermawan, Selasa (22/2/2022), dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi BEI.
6.Raih Rp 2,5 T, Obligasi & Sukuk WIKA Oversubscribed 1,5 Kali
Emiten konstruksi BUMN, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribe) sebanyak 1,5 kali dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan (PUB) II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.
Dari penawaran tersebut, perseroan menghimpun total dana sebesar Rp 2,5 triliun yang terdiri dari obligasi sebesar Rp 1,75 triliun dan sukuk sebesar Rp 750 Miliar.
Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito mengungkapkan, kelebihan permintaan tersebut menandakan tetap tingginya kepercayaan investor terhadap kinerja WIKA yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di masa mendatang.
PUB II WIKA Tahap II ini menjadi langkah strategis perseroan untuk memperbaiki debt profiling serta penyediaan modal kerja.
"Dana yang diperoleh lewat obligasi akan digunakan untuk mengubah pinjaman jangka pendek menjadi pinjaman jangka panjang, sehingga sesuai dengan karakteristik proyek WIKA yang mayoritas merupakan proyek multiyears. Dengan demikian, rasio utang perusahaan tetap terjaga dalam kondisi sehat," kata Direktur Utama WIK, Agung Budi Waskito, dalam keterangan resmi, Selasa (22/2/2022).
7.Pertamina Geothermal Jadi IPO Tengah Tahun Ini
Sub Holding Power & Renewable Energy (RNE) Pertamina yang dioperasikan oleh PT Pertamina Power Indonesia (PPI) menyatakan, bahwa rencana Pertamina Geothermal Energy (PGE) untuk melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO) akan jalan pada Semester I-2022 ini.
Direktur Utama Pertamina Power Indonesia (PPI), Danif Danusaputro membenarkan bahwa rencana IPO PGE akan berjalan pada Semester I-2022 ini.
"Kita pakai Buku Desember, bank-nya sudah ada pilihan, ada tiga bank, nanti detilnya mungkin bisa dijelaskan, mudah-mudahan di semester pertama 2022 ini," ungkap Danif saat ditemui di Jakarta, Senin (21/2/2022).
Melalui IPO Pertamina Geothermal, Danif yakin pihaknya bisa menciptakan market sendiri khususnya di sektor energi baru dan terbarukan (EBT) ini. Sebab, dari kacamata Danif, tidak banyak perusahaan yang berkecimpung di geothermal.
(sys/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baca 7 Kabar Pasar Ini, Anda Harus Hati-hati atau Ngegas
