Tensi Rusia-Ukraina Mendingin, Harga Tembaga Naik Tipis
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia menguat tipis siang hari ini didukung oleh ketegangan Eropa Timur yang mereda.
Pada Senin (21/2/2022) pukul 11.05 WIB harga tembaga tercatat US$ 9.965/ton, naik 0,09% dibandingkan dengan harga penutupan akhir pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan oleh kantor Kepresidenan Perancis, Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan, pada prinsipnya Washington dan Moskow telah menyetujui pertemuan mengenai "keamanan dan stabilitas strategis di Eropa."
"Presiden Biden dan Putin sama-sama menerima prinsip pertemuan. Pertemuan semacam itu tidak mungkin dilakukan jika Rusia menginvasi Ukraina," mengutip pernyataan tersebut.
Ancaman perang adalah sentimen negatif bagi tembaga sebagai komoditas yang seringkali dipakai sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
Ketika perang meletus, ekonomi menjadi merosot sehingga pembangunan dan produksi pun akan terhambat. Sehingga permintaan tembaga sebagai bahan baku industri dan konstruksi akan merosot dan harga pun mengikuti.
Sehingga ketika tensi perang mulai mendingin tembaga akan diuntungkan.
Di sisi lain, harga tembaga juga ditopang oleh indeks dolar Amerika Serikat (AS) yang turun 0,21% ke US$ 95,84 pada siang hari ini.
Indeks dolar AS yang melemah menguntungkan tembaga yang diperdagangkan dengan dolar karena terlihat murah bagi pemegang mata uang lain. Permintaan akan terdongkrak, maka harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)