
Bersiap Lewati Gelombang Ketiga Pandemi, Tetap Waspadai Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak minggu lalu menyentuh level kasus harian tertinggi sejak mengganasnya varian Delta pada tengah 2021, penambahan kasus Covid-19 di RI berangsur menurun hingga Minggu kemarin (20/2/2022).
Menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Minggu, kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 48.484 kasus sehingga total kasus Covid-19 mencapai 5.197.505 kasus.
Tambahan kasus pada Minggu melanjutkan tren penurunan dari Sabtu pekan lalu (19/2) yang mencapai 59.384 kasus, Jumat (18/2) sebanyak 63.956 kasus, Kamis (17/2) 63.956 kasus.
Sebelumnya, pada Rabu minggu lalu (16/2), kasus harian Covid-19 menembus level tertinggi 64.718 kasus. Angka tersebut melampaui penambahan kasus tertinggi kala varian Delta menerjang pada 15 Juli 2021 sebesar 56.757 kasus.
Apabila menilik data di website Covid19.go.id, asesmen situasi Covid-19 di Indonesia per 19 Februari 2022 menunjukkan level 3. (Lihat grafik di bawah ini).
![]() Asesmen Situasi Covid-19 di Indonesia |
Asesmen tersebut dibagi ke dalam 3 tolok ukur, yakni transmisi komunitas, kapasitas respons dan angka vaksinasi.
Rinciannya, transmisi komunitas berada di tingkat 3. Dari 3 indikator transmisi komunitas, rawat inap di RS masih berada di level 2 dan tingkat kematian yang masih di level 1.
Kemudian, 2 tolok ukur lainnya, kapasitas respons tercatat terbatas, sedangkan angka vaksinasi memadai.
Soal kapasitas respons, angka yang mendaki ke atas adalah indikator testing yang terbatas (17,42% positivity rate/minggu). Sementara, indikator treatment, kendati terus menanjak, saat ini masih berada di level memadai (34,49% bed occupancy rate/BOR per minggu).
Sementara, untuk dua provinsi dengan penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi di Indonesia, Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta, sejumlah indikator juga menunjukkan penurunan.
Jabar saat ini berada di level asesmen 3, sedangkan DKI masih di level 4.
Untuk Jabar, penambahan kasus konfirmasi dan jumlah rawat inap tercatat mengalami penurunan. (Lihat grafik di bawah ini).
![]() Asesmen Situasi Covid-19 di Jawa Barat |
Namun, treatment di RS masih mengalami tren kenaikan, kendati masih di level memadai (47,16% BOR per minggu).
Kemudian untuk DKI, kasus konfirmasi, rawat inap RS, dan treatment RS menunjukkan tren penurunan. (Lihat grafik di bawah ini).
![]() Asesmen Situasi Covid-19 di DKI Jakarta |
Bersiap Lewati Puncak Gelombang Ketiga
Diwartakan CNBC Indonesia, Sabtu (19/2), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memprediksi puncak Covid-19 varian Omicron di Indonesia akan terjadi tidak lama lagi.
Kemenkes memproyeksikan puncak gelombang varian Omicron bakal terjadi di akhir Februari dengan kasus 2-3 kali dari puncak gelombang kedua Covid-19.
Berdasarkan pola gelombang varian Delta tahun lalu, berbagai wilayah luar Jawa-Bali baru akan mengalami kenaikan kasus ketika kasus infeksi di kedua pulau ini mengalami penurunan.
Di sisi lain, sejumlah riset juga menunjukkan bahwa penularan varian Omicron lebih cepat dibanding varian terdahulu. Meski menunjukkan gejala yang ringan, gejala yang ditimbulkan juga berbeda dengan virus varian sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pad Senin (14/2/2022) menyebutkan, tren penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Jakarta mulai melewati puncak gelombang ketiga Covid-19.
"Berita positif, tren kasus di Jakarta, menunjukkan data mulai lewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai turun," kata dia, dalam konferensi pers mengenai hasil Rapat Terbatas PPKM, Senin (14/2).
Waspadai Mutasi Omicron
Perkembangan terbaru soal Omicron, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa varian Omicron juga mengalami mutasi sehingga perlu untuk diwaspadai.
Ilmuwan WHO Maria Van Kerkhove mengatakan varian Omicron telah bermutasi dan memunculkan varian baru yakni BA.2 yang lebih menular dari varian sebelumnya.
Kini varian BA.2 telah merebak di Denmark dan Inggris sehingga memunculkan risiko penyebaran yang lebih luas. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian dan diantisipasi oleh pengambil kebijakan ke depan karena tidak menutup kemungkinan kasus Covid-19 bisa naik sewaktu-waktu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kasus Harian di DKI Menurun, Jabar Ambil Alih Kasus Terbanyak